Jakarta, CNN Indonesia -- Survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyimpulkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat akan kalah di Pilkada DKI Jakarta 2017. Agus Harimurti Yudhoyon-Sylviana Murni disebut sebagai calon yang paling berpeluang menggantikan Ahok-Djarot sebagai pemimpin ibu kota.
"Jika tidak kalah di putaran pertama, Ahok akan dikalahkan telak di putaran kedua, baik oleh Agus ataupun oleh Anies," kata Ardian Sopa, peneliti LSI Denny JA saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (21/12).
Pernyataan Sopa sekaligus cermin hasil survei lembaganya yang dirilis kemarin. Dalam survei tersebut responden diberi tiga skenario pertarungan di putaran kedua dengan pertanyaan: 'Seandainya pemilihan Gubernur dilaksanakan hari ini'.
Skenario pertama mempertemukan Agus melawan Ahok. Hasilnya, Agus meraih 46.1 persen suara dan Ahok 29.1 persen suara. Sisanya, sebanyak 24.8 persen adalah pemilih atau responden yang belum memutuskan, tidak tahu, dan tidak menjawab.
Skenario kedua adalah pertarungan Ahok melawan Anies di putaran kedua. Pada skenario ini, Ahok lagi-lagi mengalami kekalahan dengan hanya meraih 27.6 persen suara, tertinggal jauh dari Anies yang meraih 45.3 persen suara.
Skenario terakhir adalah pertarungan antara Agus dan Anies yang dimenangkan Agus dengan meraih 36.0 persen suara.
Ahok dipastikan kalah di putaran kedua karena berdasarkan survei LSI, lawan Ahok di putaran kedua akan mendapat limpahan suara dari calon yang tersingkir di putaran pertama.
Hasil survei LSI mencatat mayoritas pendukung Anies akan memilih Agus jika Anies gagal di putaran pertama. Sebaliknya, mayoritas pendukung Agus akan memilih Anies jika Agus gagal di putaran pertama.
"Pemilih Agus dan Anies relatif dari segmen yang sama. Mereka terpecah di putaran pertama. Namun mereka bersatu kembali di putaran kedua jika melawan pasangan Ahok," kata Ardian.
Kekalahan Ahok di putaran kedua itu diperkuat oleh survei lanjutan yang mengusung pertanyaan: Apakah bapak/ibu rela atau tidak rela jika gubernur terpilih adalah seorang tersangka penista agama? Hasilnya, 65.0 persen responden menjawab tidak rela Jakarta dipimpin gubernur penista agama.
"Sulit bagi Ahok mengubah sentimen mayoritas publik Muslim (85% populasi) dalam waktu tersisa kurang dari 2 bulan Jika pilkada hari ini (kemarin) Ahok akan kalah telak baik dari Agus ataupun Anies di putaran kedua," kata Ardian.
"Seandainyapun Ahok terpilih sebagai gubernur, karena status hukumnya yang masih berproses di pengadilan, besar kemungkinan Djarot yang menggantikannya," ucapnya.
Survei LSI Denny JA dilaksanakan pada 3-8 Desember 2016 dengan metode sampling multistage random. Survei tersebut melibatkan 440 responden yang diwawancara secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.
Margin of error dari survei LSI Denny JA sekitar 4.8 persen. Ardian mengklaim survei dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.
(wis/yul)