Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang menarik dalam kampanye Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Gang Swadaya, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Kamis (5/1). Di sesi dialog, seorang warga Koja bernama Andi Mulyati, 44 tahun, mengklaim mengalihkan dukungan dari pasangan nomor urut satu kepada pasangan Anies-Sandi.
Andi dalam pengakuannya mengatakan, ia sengaja berpindah dukungan karena menilai program yang ditawarkan Anies-Sandi lebih realistis ketimbang program pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Program Agus yang dianggap tidak realistis itu adalah program bantuan dana Rp1 miliar kepada seluruh rukun warga (RW) di Jakarta.
"Saya mencabut dukungan pasang calon nomor satu, karena janji kampanyenya yang tidak realistis. Janji kampanyenya yang Rp1 miliar berpotensi menimbulkan kegaduhan," kata Andi.
Andi membandingkan program bantuan dana Rp1 miliar yang diusung oleh Agus dengan program Anies-Sandi yang akan membuka 200 ribu lapangan kerja melalui kewirausahaan. Menurutnya, program Anies lebih mungkin untuk dilaksanakan.
Andi yang mengaku sebagai mantan pengurus Gerakan Nasional Tionghoa Demokrat (Genta Demokrat) ini juga mengklaim sudah mengajak pengurus lain yang berjumlah seribu orang untuk mengalihkan dukungan kepada Anies-Sandi.
Anies mengapresiasi dukungan tersebut yang ia anggap sebagai hentuk kepercayaan kepadanya dan Sandiaga. "Jadi kami mengapresiasi dan insya Allah kita akan bekerja sama untuk memenangi ini tapi kami juga sama-sama menjaga iklim supaya sehat," ujar Anies.
Anies mengaku sudah sudah sering mendapat limpahan suara. Sebelumnya, Anies-Sandi juga pernah mendapat dukungan dari kader Partai NasDem Jakarta Timur.
Terkait dengan program-programnya, Anies menyatakan bakal merealisasikan itu jika terpilih di Pilkada DKI Jakarta. Ada tiga program akan ia prioritaskan, yakni menekan harga bahan pokok, KJP Plus dan 200 ribu lapangan kerja.
"Insya Allah apa yang kami rencanakan akan kami realisasikan. Kami bukan program yang muluk-muluk," kata Anies.
(wis)