Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tidak mempersiapkan diri secara khusus jelang debat publik yang digelar KPU DKI Jakarta, Jumat besok. Sekretaris tim pemenangan pasangan nomor urut dua itu, Ace Hasan Syadzily, yakin Basuki alias Ahok dan Djarot dapat memaparkan program yang mereka tawarkan untuk Jakarta secara tepat.
"Kami tidak membuat simulasi debat. Tidak ada persiapan khusus," ujar Ace di Jakarta, Rabu (11/1) kemarin.
Ace mengatakan, sebagai calon petahana, Ahok dan Djarot mengetahui persoalan nyata yang dihadapi Jakarta. Menurutnya, pasangan itu tidak perlu mengumbar janji kepada pemilih tentang rencana penanganan persoalan ibu kota.
"Yang akan mereka lakukan hanya menyampaikan apa yang sudah mereka lakukan. Sebagai petahana, tentu mereka tidak banyak menjanjikan ini dan itu," tutur Ace.
Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul, juga mengutarakan keyakinan yang sama. Ia memperkirakan, materi yang akan disampaikan Ahok-Djarot akan lebih berbobot dibandingkan dua pasangan cagub-cawagub lain.
"Dua pasangan itu belum pernah jadi gubernur dan wakil gubernur. Kami membawa bukti, yang lain bawa janji," ucapnya.
Lebih dari itu, Ruhut menuturkan, Ahok-Djarot sepatutnya tidak perlu mengkhawatirkan isu pribadi dalam debat terbuka nanti, termasuk perkara dugaan penistaan agama.
"Hati boleh panas, tapi kepala harus tetap dingin. Kemampuan Ahok mengendalikan emosi saat ini sudah jauh lebih baik," ujarnya.
Kampanye debat terbuka antarkandidat kepala daerah DKI Jakarta akan digelar tiga kali. Debat sesi pertama akan diselenggarakan Jumat besok di Hotel Bidakara. Tema yang pada debat pertama itu adalah sosial-ekonomi, kesehatan-pendidikan, dan lingkungan-transportasi.
Merujuk data KPU DKI, debat terbuka sesi kedua dan ketiga akan dilaksanakan pada 27 Januari dan 10 Februari 2017.
Pekan ini, KPU DKI sudah memastikan ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta akan hadir pada debat terbuka pertama.