Jakarta, CNN Indonesia -- Tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni meminta agar empat panelis debat terbuka bersikap netral.
Juru bicara tim pemenangan Agus-Sylvi, Rico Rustombi menyatakan sangat berharap panelis bisa bertanggung jawab atas tugas yang dibebankan pada mereka.
Panelis juga diharapkan tak memberikan kajian ataupun opini yang berpihak pada salah satu pasangan calon yang berdebat di acara yang diselenggarakan oleh KPUD besok.
"Kami mengingatkan para panelis untuk dapat melahirkan kajian dan memberikan opini yang tak berpihak pada pasangan calon manapun," kata Rico kepada CNNindonesia.com, Kamis (12/1).
Rico mengklaim baik tim pemenangan Agus-Sylvi ataupun masyarakat sudah memiliki rekam jejak dari para panelis yang dikenal sebagai akademisi dari universitas ternama di Jakarta tersebut. Oleh sebab itu, dia kembali menekankan agar mereka netral dan tak berpihak pada calon manapun.
Meski begitu, Rico mengatakan pihaknya menghormati dan mempercayai keputusan KPUD dalam memilih siapa panelis di debat besok karena itu memang menjadi kewenangan penuh KPUD.
Tim pemenangan Agus-Sylvi menyerahkan penilaian soal panelis dan jalannya debat kepada publik dan membiarkan publik untuk mengawal jalannya debat tersebut. Mereka pun tak segan untuk melontarkan kritik jika nantinya ada indikasi panelis berpihak pada salah satu calon.
"Biar nanti publik yang menilai, kami dan publik akan mengawal dan mengkritik setiap panelis dalam debat ini bila ada yang berpihak," ujar dia.
Sosiolog dan akademisi dari Universitas Indonesia Imam Prasodjo menjadi salah satu panelis debat publik calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akan diselenggarakan Jumat (13/1) esok. Imam menjadi panelis bersama tiga akademisi dan ahli lain.
Nama Imam dan tiga panelis lain tercantum pada Surat Keputusan KPU DKI Nomor 03/Kpts/KPU-Prov-010/2017. Dalam SK tersebut, tertulis nama panelis debat publik Pilkada DKI sesi pertama adalah Imam, Aceng Rahmat, Yayat Supriyatna, dan Enny Sri Hartati.
Aceng Rahmat adalah Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Kemudian, Yayat merupakan Dosen Universitas Trisakti. Terakhir, Enny memiliki latar belakang sebagai Direktur Institute For Development of Economics anda Finance (INDEF).
Saat dikonfirmasi ihwal nama-nama panelis debat publik tahap pertama, Komisioner KPU DKI Betty Idroos berkata akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. Ia berkata, nama panelis baru akan diumumkan resmi saat debat berlangsung di Hotel Bidakara esok.
"Nama panelis debat baru akan kami umumkan pada hari acara," tutur Betty, Kamis (12/1).