Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan, mengimbau massa yang berencana menggelar aksi 11 Februari agar menjaga perdamaian dengan tetap saling menghormati satu sama lain.
Anies menyatakan, kehidupan di Jakarta akan terus berjalan usai hari pencoblosan Pilkada Jakarta pada 15 Februari mendatang.
"Pokoknya, sekarang sampai dengan tanggal 15 dan seterusnya, mari kita jaga kedamaian kita saling menghormati. Saya ingin garis bawahi bahwa Jakarta masih ada kehidupan di tanggal 16, 17 dan seterusnya," kata Anies di Kantor Muhammadiya DKI Jakarta, Senin (6/2).
Diberitakan, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) berencana menggelar kembali aksi pada Sabtu (11/2). Dalam aksi ini, GNPF MUI akan melaksanakan doa bersama demi tercapainya keamanan di Pilkada DKI Jakarta.
Selain doa bersama, aksi itu juga akan diiringi dengan kegiatan longmarch di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari aksi yang bertepatan pada masa tenang Pilkada itu, Anies tidak ambil pusing. Menurutnya, sudah ada tata hukum yang berwenang mengatur jalannya aksi.
Ia juga mengatakan, dirinya tidak berhak melarang masyarakat untuk menggelar aksi, apalagi tidak melanggar peraturan ataupun hukum yang berlalu.
"Kalau enggak melanggar hukum ya tidak apa-apa, tapi kalau melanggar hukum, ya ditindak," jelas Anies.
Silaturahmi ke Muhammadiyah JakartaSelain hal tersebut, Anies mengatakan bahwa kunjungannya ke kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta merupakan bagian dari silaturahmi.
"Tadi kita silaturahmi, dan saya banyak menerima masukan dan nasehat mengenai permasalahan yang ada dan bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaiknanya," kata Anies.
Sementara itu ketua PWM DKI Jakarta Sun'an Miskan mengatakan pertemuan dengan Anies merupakan rencana lama yang baru terlaksana. Menurut, Sunan Anies dan Sandiga Uno merupakan bagian dari keluarga Muhammadiyah.
"Pak Anies merupakan keluarga Muhammadiyah dan Pak Sandi orang dalam (Muhammadiyah)," kata Sun'an.
Menurut Sun'an dalam pertemuannya dengan Anies, pihaknya merasa memiliki kesamaan pandangan dengan Anies-Sandi dalam memandang persoalan di Jakarta.
"Yaitu menjadikan Jakarta sebagai ibukota yang penduduk dan pemimpin berakhlak mulia dan bersahabat dan berkemajuan, itu persamaan buat kami akrab berdialog. Kami betul merasa bahagia punya calon gubernur yang visi sama dengan kita," katanya.
Hanya saja, Sekretaris PWM Muhammdiyah, Nuswantoro mengatakan dengan pertemuan tersebut bukan berarti pihaknya secara organisasi mendukung pasangan Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta.
Sebab, berdasarkan aturan, PWM tidak boleh menyatakan atau menolak dukungan terhadap pasangan calon yang berkintestasi di Pilkada.
"Ada ketentuan dan fatsun dari pimpinan Muhammadiyah terkait memberikan dan menolak paslon. Tapi warga kami sudah cerdas ada kader Muhammadiyah sudah jadi relawan Mas Anies dan Bang Sandi," ujarnya.