Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk mengawasi potensi kecurangan saat pencoblosan, calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan meminta warga untuk menjaga tempat pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari.
Hal itu ia sampaikan kepada warga Semper, Cilincing, Jakarta Utara, saat berkampanye hari ini Selasa (6/2).
"Bapak ibu jaga ya, jangan sampai orang sini enggak ikut
nyoblos. Lihat-lihat juga kalau ada orang lain, selain warga sini yang menyoblos," ujar Anies.
Selain saat pencoblosan, Anies juga meminta kepada warga agar ikut mengawal proses perhitungan. Salah satu caranya adalah melaporkan orang-orang yang mencurigakan.
"Cara itu bisa mencegah orang-orang yang berniat melakukan kecurangan, sehingga mereka gagal," kata Anies.
Dengan pengawasan, menurut Anies, segala bentuk potensi kecurangan, baik terkait dengan suara hingga politik uang dapat dicegah.
Sementara itu, untuk menghadapi masa tenang Pilkada DKI Jakarta 2017 yang berlangsung 12 sampai 14 Februari, Anies meminta pendukungnya taat peraturan.
"Kami akan menginstruksikan semua komponen untuk taat kepada peraturan. Kami yakin bila semua dijalankan dengan baik, di sinilah kita bisa menang," kata Anies.
Berdasarkan catatan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) terdapat empat potensi pelanggaran menjelang masa pencoblosan.
Pertama yaitu ucapan intimidatif dan saling serang dengan materi pemberitaan bohong atau hoax dengan menggunakan teknologi informasi dan media sosial serta materi kampanye negatif tanpa sumber menyebar tanpa filter.
Kedua, logistik pemungutan suara yang bermasalah. Ketiga, bahan dan alat peraga kampanye yang masih ada dan terakhir terkait dengan politik uang.
(wis)