Swing Voters Tinggi, Pilkada DKI bak 'Lapangan Tak Bertuan'

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 10 Feb 2017 17:03 WIB
Persentase swing voters atau pemilih yang masih bisa berubah pilihannya mencapai 22,6 persen. Ini membuat Pilkada DKI berpotensi berlangsung dua putaran.
Poster raksasa tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lingkaran Survei Indonesia Denny JA mengeluarkan hasil survei Pilkada DKI Jakarta hanya beberapa jam jelang acara debat terbuka jilid terakhir hari ini, Jumat (10/2). Dalam survei tersebut, LSI Denny JA mencatat jumlah swing voters sebesar 22,6 persen, membuat Pilkada DKI sulit diprediksi.

Angka itu berasal dari jumlah soft supporter (pendukung yang masih bisa berubah pikiran) yang mencapai 14,1 persen, ditambah angka warga yang belum menentukan pilihan sebesar 8,5 persen.
Untuk soft supporter, angka 14,1 persen itu disumbang dari soft supporter tiga pasangan calon. LSI Denny JA mencatat soft supporter pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 6,3 persen, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat sebesar 3,5 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berjumlah 4,3 persen.

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan swing voters yang berjumlah 22,6 persen memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pemilihan gubernur DKI Jakarta kali ini. Angka 22,6 persen tersebut berpotensi mengubah peta suara di Pilkada DKI Jakarta.

Menurut Ardian, pengaruh swing voters tersebut berimbas juga pada potensi Pilkada DKI akan masuk ke putaran kedua karena tak ada satu pun kandidat yang mampu menyentuh persentase di atas 50 persen.
"Swing voters yang masih besar membuat Pilkada DKI sebagai lapangan tak bertuan, semua calon gubernur mungkin menang dan mungkin kalah karena tak ada satu pun yang unggul telak," ujarnya.

Selain menyurvei soft supporter, LSI Denny JA juga menyurvei strong voters (pemilih setia) masing-masing pasangan calon. Ahok-Djarot memiliki pemilih setia tertinggi dengan total 27,2 persen, diikuti Anies-Sandi sebesar 25,6 persen dan Agus-Sylviana 24,6 persen.

Meski demikian, Agus-Sylvi memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan dua pesaingnya. Agus mencatat angka 30,9 persen, unggul tipis dari Ahok-Djarot yang meraih 30,7 persen suara, dan Anies-Sandi yang mencatat 29,9 persen.
Ardian mengatakan, posisi Agus-Sylvi belum sepenuhnya aman. Sebab, elektabilitasnya dibarengi dengan tingginya jumlah soft supporter yang mencapai 6,3 persen.

Survei LSI Denny JA dilakukan selama dua hari, yaitu 8 hingga 9 Februari 2017. Survei melibatkan 1200 responden dengan margin of error di angka 2,9 persen. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER