Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengaku memiliki pekerjaan rumah (PR) besar untuk melawan pasangan petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada 2017. Pernyataan itu menyusul hasil rapat pleno Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Minggu (26/2) lalu.
Rekapitulasi tingkat provinsi KPU DKI Jakarta menyebutkan Ahok-Djarot meraih 2.364.577 suara atau 42,99 persen. Sedangkan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengumpulkan 2.197.333 suara atau 39,95 persen. Sandi mengatakan akan terus mengejar untuk mendapatkan suara di putaran kedua.
"Itu tugas kita bersama dengan relawan, karena kita sebagai penentang bukan petahana. Petahana pasti punya berbagai macam kelebihan dari segi posisinya, ini yang menjadi PR besar buat Anies-Sandi," kata Sandi di kantor DPD PAN Jakarta Timur, Senin (27/2).
Sandi bersyukur dengan perolehan suara yang didapat pada putaran pertama Pilkada DKI. Namun ia dan Anies akan bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Menurut Sandi, menghadapi fitnah yang disebar secara sistematis dengan tujuan menjatuhkan ia dan pasangannya juga merupakan bagian dari kerja keras. Hal itu perlu dilakukan untuk membuat Pilkada berjalan jujur, adil dan tidak ada intimidasi.
Selain itu, Sandi berjanji akan meneruskan program Pemerintah Provinsi DKI saat ini yang sudah berjalan dengan baik. Ia juga akan menambahkan program yang sebelumnya tidak dimiliki oleh Pemerintah Pemerintah Provinsi DKI.
"Kita akan hadirkan program OK OCE untuk mencipatakan lapangan kerja. Ada 200 ribu lapangan kerja yang akan kita cipta dan juga pastikan pendidikan yang tuntas berkualitas. Gratis untuk warga yang tidak mampu," kata Sandi.
Sandi mengatakan akan melakukan kegiatan yang langsung menjangkau akar rumput. Kurang lebih ada waktu satu bulan yang dapat digunakan untuk bekerja keras sebelum pencoblosan yang jatuh pada 19 April nanti.
(evn)