Menambah Suara, Anies Manfaatkan Debat Pilkada Putaran Dua

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 28 Feb 2017 20:19 WIB
Meski debat pilkada hanya jadi salah satu komponen untuk meningkatkan elektabilitas, namun ajang itu akan dimanfaatkan maksimal untuk menambah pundi suara.
Anies dan Sandi bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan mengatakan, tengah menyiapkan strategi menghadapi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Salah satunya adalah kembali memanaskan 'organ' relawan dan memanfaatkan debat yang akan kembali diselenggarakan KPU.

"Pada bulan Januari, kami lihat ada efek keduanya (organisasi dan debat). Kami akan kembali menggunakan strategi itu," kata Anies di kediamannya, Jakarta, Selasa (28/2).

Debat terbuka di kampanye putaran kedua berpotensi digelar dua kali. Kemungkinan itu muncul setelah KPU RI menyampaikan arahan kepada KPU DKI.

Usulan debat terbuka dua kali disampaikan Komisioner KPU saat menggelar rapat koordinasi dengan KPU DKI beberapa hari lalu. Pertimbangannya, masa kampanye jika putaran kedua terlaksana akan berlangsung lebih dari satu bulan.
Menurut Anies, tiga kali debat kandidat yang diselenggarakan KPU DKI pada 13 dan 27 Januari serta 10 Februari lalu, terbukti mengangkat elektabilitasnya pada putaran pertama.

Meski demikian, Anies menilai debat hanyalah satu komponen selain kerja relawan dan mesin partai yang menjadi bagian utama dalam mengerek elektabilitas.

"Jadi kalau memang yang kelihatan dipanggung itu debat. Padahal selalu saya sampaikan dengan teman-teman diskusi, kerja kita seperti membangun sebuah bangunan," tutur Anies.
Selain itu, Anies mengatakan, akan fokus menggaet suara di akar rumput. Dia enggan melihat perolehan suara berdasarkan basis per kotamadya di Jakarta. Pada putaran, Anies diketahui unggul di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Sebab berdasarkan perhitungan suara di putaran pertama, Anies mengatakan, kemenangannya berbagi dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Hal itu ditunjukan dengan kemenangan Anies di lebih 7 ribu tempat pemungutan suara, 132 kelurahan, dan 22 kecamatan. Sementara Ahok-Djarot memenangkan 5.700 TPS, 135 kelurahan, dan 22 kecamatan.

"Jadi pemetaannya kelihatan. Kalau Anda sebutnya per kota tidak kelihatan. Strategi kami akan sadar ke bawah," ujar Anies.
Hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi tingkat provinsi KPU DKI menyebutkan, Ahok-Djarot meraih 2.364.577 suara atau 42,99 persen. Hal itu didapat dari 5.564.313 warga yang menggunakan hak pilihnya.

Sementara pasangan Anies-Sandi mengumpulkan 2.197.333 suara atau 39,95 persen. Sedangkan posisi paling buncit diduduki pasangan nomor urut satu Agus-Sylvi yang hanya memperoleh 937.955 atau 17,05 persen. (rdk)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER