Temukan Kejanggalan di TPS, Anies Minta Pemprov DKI Netral

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 01 Mar 2017 18:28 WIB
Anies mengancam mengerahkan segala usaha untuk melawan kecurangan. Para pengendali birokrasi diminta tidak bermain-main dalam Pilkada Jakarta.
Anies Baswedan meminta Pemprov DKI Jakarta bersikap netral dalam pelaksanaan pilkada. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur Anies Baswedan meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersikap netral dalam pelaksanaan pilkada. Timnya menemukan kejanggalan di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari lalu.

Anies mengatakan, temuan itu terungkap berdasarkan hasil workshop evaluasi putaran pertama yang dilakukan pihaknya di Kantor Partai Gerindra, Rabu (1/3).

"Evaluasi atas hasil perolehan suara kemarin dan kami melihat ada banyak TPS yang suaranya, hasilnya, kalau istilah saya 'lucu' dengan beberapa TPS," kata Anies.


Menurut Anies, kejanggalan tersebut terlihat di beberapa TPS dengan tambahan pemilih yang mencapai 4 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT).

Jumlah TPS di Jakarta sebanyak 13.032 yang tersebar di lima wilayah kota madya dan satu kabupaten. Anies enggan mengungkap wilayah TPS mana yang disebut terdapat kejanggalan dan keanehan.

"Nah, kami melihat tanda-tanda itu kemarin. Kami enggak mau ngomong itu sebelum ada bukti. Tapi sekarang ada (bukti). Nanti akan ditunjukkan," katanya.


Berdasarkan hasil workshop, kata Anies, salah satu contoh modus operasi yang dilakukan melalui penerbitan surat keterangan (suket) pengganti e-KTP. Suket yang seharusnya dibuat di Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil, malah dikeluarkan di kelurahan.

"Kemarin sudah dilaporkan ya, ke kepolisian, artinya kami ingin pastikan, buktikan Pemda DKI netral dan jangan terlibat dalam operasi pemenangan calon," kata Anies.

Jika Pemda DKI tak bisa netral, Anies mengancam akan mengerahkan usaha untuk melawan segala bentuk kecurangan.

"Bagi mereka yang hari ini bisa mengendalikan birokrasi, jangan pernah main-main dengan Pilkada di Jakarta. Tanda-tanda itu ada dan kami tak akan toleransi," ujar Anies.


Hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi tingkat provinsi KPU DKI Jakarta menyebutkan Ahok-Djarot meraih 2.364.577 suara atau 42,99 persen. Hal itu didapat dari 5.564.313 warga yang menggunakan hak pilihnya.

Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengumpulkan 2.197.333 suara atau 39,95 persen dan posisi paling buncit diduduki pasangan nomor urut satu Agus-Sylvi yang hanya memperoleh 937.955 atau 17,05 persen.

Kemenangan Anies disebut didapat di lebih tujuh ribu tempat pemungutan suara tersebar di 132 kelurahan dan 22 kecamatan. Sementara Ahok-Djarot memenangkan 5.700 TPS yang tersebar di 135 kelurahan dan 22 kecamatan. (pmg/wis)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER