KPU dan Bawaslu DKI Diminta Perbaiki Pengawasan Putaran Dua

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2017 05:40 WIB
Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan pihaknya menemukan banyak dugaan kecurangan pada putaran pertama Pilkada DKI 2017.
Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan pihaknya menemukan banyak dugaan kecurangan pada putaran pertama Pilkada DKI 2017. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Keadilan Sejahtera meminta Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta untuk memperbaiki penyelenggaraan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan pihaknya menemukan banyak dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan putaran pertama. Dugaan itu disebut terjadi dari hulu ke hilir.

"Yang di hulu adalah relatif kesemrawutan penetapan daftar pemilih tetap (DPT), kemudian penerbitan surat keterangan (suket)," ujar Sohibul di Kantor PKS, Jakarta, Minggu (5/3).
Untuk dugaan kecurangan di lapangan, kata Sohibul, beberapa standar operasional prosedur di tempat pemungutan suara (TPS) tidak dijalankan sesuai aturan.

"Misalnya keharusan bagi yang membawa C6 itu mereka kan harus dicocokkan juga dengan identitasnya. Kami menemukan di lapangan ternyata banyak dapat dengan mudah langsung saja," kata dia.

Sohibul pun mengindikasikan munculnya dugaan praktik politik uang. Meski demikian dia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait temuan tersebut.

Terkait pelaksanaan 100 daerah lain yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2017, Sohibul mengatakan PKS memberikan catatan serupa seperti yang terjadi di Jakarta.

Dari 101 daerah yang melaksanakan Pilkada, Sohibul mengklaim PKS memenangkan 52 dari 94 daerah baik pasangan calon yang diusung maupun didukung atau setara 55,32 persen. Perolehan itu diklaim lebih baik ketimbang Pilkada 2015 yang mencapai 52,42 persen.
Sebelumnya, calon gubernur Anies Baswedan yang diusung PKS juga mengatakan ada kejanggalan di sejumlah TPS pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari lalu.

"Evaluasi atas hasil perolehan suara kemarin dan kami melihat ada banyak TPS yang suaranya, hasilnya, kalau istilah saya 'lucu' dengan beberapa TPS," kata Anies.

Menurut Anies, kejanggalan tersebut terlihat di beberapa TPS dengan tambahan pemilih yang mencapai 4 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT). Namun Anies enggan mengungkap wilayah TPS mana yang dia anggap terdapat kejanggalan dan keanehan.
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER