Jakarta, CNN Indonesia -- Orang tua yang menerima Kartu Jakarta Lansia (KJL) nantinya akan mendapat bantuan senilai Rp600 ribu tiap bulan. Calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama berjanji memberikan dana itu agar lansia dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Ahok, sapaan Basuki, mengatakan bahwa KJL hanya akan diberikan terhadap orang tua miskin yang anak atau cucunya tidak sanggup membiayai kebutuhan hidup. Ia mengklaim telah memiliki data jumlah lansia miskin di ibu kota.
"Sekarang saja (lansia) yang (penghasilannya) di bawah Rp2 juta ada 12 ribu orang, usia 70 tahun. Kalau dibawah Rp3 juta ada 50 ribu lebih orang. Kami sudah punya data, tapi kan tiap tahun nambah. Ada juga (orang) yang sakit lebih cepat," ujar Ahok di kawasan Talang, Jakarta, Senin (20/3).
Ahok memastikan dana operasional program KJL murni berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia menyebut sebelumnya program serupa juga pernah dijalankan namun tidak menggunakan dana APBD.
Bekas Bupati Belitung Timur itu menyatakan telah menerapkan program serupa KJL sejak tahun lalu. Namun, bantuan yang diberikan menggunakan dana operasional atau bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
"Tapi kalau (pembiayaan) secara ramai dan besar kami sudah tidak sanggup lagi dapatkan bantuan dari CSR dan macam-macam, ya kami harus lakukan dengan APBD," tuturnya.
Hingga akhir Februari lalu, Dinas Sosial DKI setidaknya telah merawat sekitar 1.111 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha. Hampir 60 persen dari lansia tersebut tidak berasal dan tak memiliki KTP Jakarta.
Berbeda dengan Ahok-Djarot, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjanjikan tunjangan hari tua sebagai program khusus mereka untuk lansia. Anies-Sandi berjanji akan memberikan uang sebesar Rp300 ribu untuk semua lansia di Jakarta setiap bulan.
Dua dari lima program khusus lansia lainnya yang disusun pasangan itu adalah memperbanyak layanan deteksi kanker gratis serta menyediakan trasportasi umum gratis dan publik area ramah dan aman bagi lansia.