Jakarta, CNN Indonesia -- Tim advokasi pasangan calon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno melaporkan akun Twitter @saiful_muzani ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta. Saiful Muzani adalah pendiri Saiful Muzani Research and Consulting.
Laporan itu dilakukan karena akun @saiful_muzani pada Sabtu (18/3), mengunggah foto surat kontrak politik berisi siap menjalankan syariat Islam di Jakarta. Surat kontrak politik tersebut ditandatangani oleh Anies-Sandiaga.
Wakil Ketua Tim Advokasi Anies-Sandi, Yupen Hadi mengatakan, pihaknya menyayangkan unggahan itu. Sebab, unggahan yang memuat kontrak politik tersebut menjadi viral sehingga mengesankan Anies-Sandi lari dari ideologi Pancasila.
"Pak Saiful Muzani itu CEO lembaga survei,
high profile. Harusnya bisa mengetahui dampak dari cuitannya. Dan ini menjadi viral, dalam satu hari pertama sudah diretweet 155 kali," kata Yupen di Jakarta, Senin (20/3).
Sementara itu, anggota Tim Advokasi Anies-Sandi, Amir Hamzah menuturkan pihaknya mendapat informasi terkait cuitan Saiful Muzani pada Minggu (19/3) sore. Cuitan yang mempertanyakan surat kontrak itu dinilainya telah termasuk kampanye hitam.
"Meski Saiful Muzani mempertanyakan itu otentik atau palsu, tapi kami anggap ini kampanye hitam," ujar Amir.
Amir berkata, pihaknya memastikan bahwa surat yang memuat kontrak politik berikut tanda tangan Anies-Sandi di dalamnya adalah palsu. Untuk itu, Amir berharap Bawaslu DKI Jakarta dapat memanggil Saiful Muzani untuk mengklarifikasi motif dari cuitannya.
Sedangkan, Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Muhammad Taufik mengklaim kampanye hitam yang kian marak menyerang pasangan calon nomor urut tiga ini, karena ada kepanikan pesaingnya.
"Saya kira kelakuan seperti ini tidak ada adabnya. Misal ada kontrak syariah, pemalsuan itu. Ada pribadi Anies yang diserang. Mungkin mau menyerang program tidak bisa," kata Taufik.
Anies sendiri saat dikonfirmasi enggan mengambil pusing terkait fitnah yang beredar. Dia memilih untuk menyerahkan kepada tim hukum untuk menindaklanjuti temuan-temuan fitnah di lapangan.
Akan tetapi, Anies mengimbau kepada para pendukungnya agar tetap sabar dan terus optimis menatap pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI yang tinggal kurang lebih satu bulan lagi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menganalogikan kecurangan dan fitnah ini seperti pemain sepak bola yang mulai berbuat kasar.
"Kalau nendang kaki lawan sedang bermain, itu kan kasar tanda kepanikan muncul, biasa tuh. Jadi penonton sabar aja," kata Anies.