Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno tengah menyiapkan Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangkis berita hoax yang menyerang dirinya dan Anies Baswedan. Satgas itu dinamakan Satgas Khusus
Anti-Hoax.
"Jadi sekarang sedang siapkan Satgas Khusus
Anti-Hoax. Ini untuk membuktikan kalau tidak ada di jakartamajubersama.com
, berarti hoax," kata Sandiaga di Cisarua, Kamis (23/3) seperti dilansir dari
Antara.
Sandiaga sengaja membentuk Satgas Anti Hoax lantaran belakangan ini semakin banyak berita palsu yang menyudutkannya. Karena berita-berita palsu itu, kata Sandiaga, waktunya terbuang untuk klarifikasi.
Berita
hoax juga dipandang bisa mengganggu fokus tim pemenangan. Oleh karena itu Sandi meminta tim dan relawannya untuk tidak terlibat lebih jauh dalam menyikapi berita
hoax dan fokus dengan isu yang digarap untuk meraih dukungan di Pilkada DKI.
"Warga Jakarta ingin persatuan, warga Jakarta ingin kami membela masalah kebanyakan yang ada di masyarakat. Kami harus tetap
istiqomah, fokus pada isu dasar, isu lapangan kerja, pendidikan, isu persatuan," kata Sandiaga.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar sebelumnya menyebut
hoax atau berita palsu bisa memengaruhi elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta.
Menurut Rully, saat ini penyebaran berita
hoax lewat media sosial menjadi alat paling efektif untuk meningkatkan atau menurunkan elektabilitas pasangan calon.
"Bisa jadi (
hoax) memengaruhi elektabilitas calon. Dinamika politik di Jakarta sangat rentan, tidak bisa diprediksi," ujar Rully di Kantor LSI Denny JA, Selasa (21/3).
Rully melanjutkan, berita
hoax efektif menurunkan elektabilitas pasangan calon karena para pengguna media sosial masih bisa melemparkan pernyataan atau isi-isu selama masa tenang pilkada.
Berdasarkan survei LSI terhadap 440 responden, pengguna media sosial yang tetap aktif selama masa tenang Pilkada DKI sebesar 75,2 persen. Sementara pengguna media sosial yang tidak aktif selama masa tenang sebesar 11,5 persen.