Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut saat ini ada pihak tertentu yang sengaja mengembuskan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pernyataan itu dia sampaikan ketika menanggapi isu SARA yang marak saat Pilkada berlangsung, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, tadi malam.
Menurut Prabowo, isu SARA itu sengaja digulirkan untuk meretakkan persatuan dan keutuhan bangsa. "Yang menimbulkan isu SARA ya ada pihak-pihak tertentu saya kira," ujar Prabowo tanpa menjelaskan lebih jauh tentang pihak-pihak tertentu yang dia maksud.
Prabowo mengaku telah berusaha memfasilitasi perbedaan dengan mengedepankan sikap kebinekaan. Hal itu dia tunjukkan dengan mencalonkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai kandidat wakil gubernur dari Partai Gerindra untuk mendampingi Joko Widodo di Pilkada DKI 2012.
"Jadi untuk apa kita buktikan lagi? Kita adalah partai kebangsaan. Kita adalah partai lintas suku, lintas agama. Keluarga saya juga banyak Kristen. Jadi yang bikin SARA itu siapa?" ujar Prabowo.
Prabowo pada kesempatan yang sama turut memuji pidato kenegaraan Anies Baswedan yang juga bertemakan persatuan Indonesia. Dalam pidatonya, Anies menyinggung menyinggung sejumlah isu mulai dari ketimpangan hingga persoalan hukum.
Anies bercerita, ketika masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, telah banyak mengunjungi wilayah pelosok yang masuk dalam kategori miskin.
Namun, ketika menjalani kampanye sebagai calon gubernur selama tujuh bulan, Anies mengaku menemui kemiskinan yang ekstrim di Jakarta.
"Sebelum di sini, saya bekerja di pelosok-pelosok, rasanya saya sudah lihat kemiskinan. Tapi di Jakarta, saya melihat kemiskinan dalam kesempitan, dalam polusi, dalam ketimpangan," kata Anies dalam pidatonya.
Menurut Anies, 70 persen pusat perekonomian Indonesia saat ini berputar di Jakarta. Namun, kondisi itu tidak membuat warga Jakarta bebas dari kemiskinan. "Di Jakarta yang 70 persen ekonominya terpusat, tapi di sini justru menjadi tempat ketimpangan yang ekstrim," katanya.
Mengacu data statistik, Anies menyebut kemiskinan di Jakarta berada di angka 380 ribu jiwa. Angka tersebut akan bertambah jika indikator kemiskinan dilihat dari warga yang berpenghasilan di bawah Rp1 juta per bulannya.
"Kalau angkanya di bawah Rp 1 juta penghasilannya, angka kemiskinannya bisa menjadi 3,3 juta jiwa," kata Anies.
Menanggapi kondisi itu, Anies menyebut persatuan tidak akan terwujud tanpa keadilan sosial. Ketimpangan dan ketidakadilan disebut memiliki efek besar jika didiamkan.
"Kami akan fokus membereskan ketimpangan ini. Tidak bisa persatuan diwujudkan jika ketimpangan dibiarkan. Tidak mungkin ada perdamaian tanpa ada keadilan," kata Anies.
 Prabowo Subianto bersama jajaran pengurus Partai Gerindra saat konsolidasi dukungan untuk Anies-Sandi di Jakarta, 8 Januari 2017. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Prabowo pegang janji AniesPrabowo mengaku terkesan dengan pidato yang disampaikan Anies. Menurut Prabowo, apa yang disampaikan Anies sudah mewakili gagasan dan idenya selama ini.
"Yang disampaikan Pak Anies luar biasa, bahkan seperti memiliki telepati karena menangkap apa yang saya pikirkan," ujar Prabowo.
Salah satu yang dia soroti adalah soal kemiskinan dan ketimpangan yang disinggung dalam pidato Anies. Menurut Prabowo, dengan usia kemerdekaan yang mencapai 70 tahun, sudah seharusnya tidak lagi ditemukan ketimpangan di Indonesia, khususnya di Jakarta.
"Kita harus hindari kemarahan rakyat. Karena kita tidak bisa berharap dari sistem yang tidak berpihak kepada ketidakadilan, melanggengkan keangkuhan, keserakahan dan kesombongan," ujarnya.
Terlepas dari dukungan penuh Prabowo pada Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta, purnawirawan berpangkat Letnan Jenderal itu menyatakan siap menurunkan pasangan calon nomor urut tiga jika kedapatan mengkhianati rakyat dan melakukan korupsi ketika terpilih memimpin Jakarta.
"Selamat berjuang, kami titip, kalau berkuasa, jangan pernah korupsi, jangan pernah curi uang rakyat. Kalau kau berkhianat, saya pimpin rakyat menurunkan," kata Prabowo.