Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan menyambangi Majelis Dzikir Ar-Risalah di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur dalam kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, sore ini, Selasa (4/4).
Anies pun banyak mendapat dukungan ketika datang aula majelis tersebut. Hanya saja, Anies tampak berhati-hati saat akan menyampaikan sambutannya.
“Semua saya ingin memastikan, ini bukan masjid ya, bukan ya, kalau bukan, jadi saya boleh kampanye. Kalau dalam masjid saya tidak boleh kampanye, nanti dijewer sama Panwas," kata Anies.
Setelah mendapat kepastian bahwa tempat tersebut adalah bukan masjid, Anies lantas meminta maaf kepada warga yang mayoritas dihadiri ibu-ibu itu karena datang terlambat.
"Saya ingin mengucapkan permohonan maaf datangnya agak terlambat, tapi memang kalau musim kampanye memang seperti itu, ditambah lalu lintas di Jakarta ini selalu tak bersahabat," kata Anies.
Anies pun melanjutkan paparannya mengenai tiga program unggulannya yakni pendidikan, lapangan kerja, dan harga kebutuhan pokok yang murah.
Program rumah tanpa uang muka atau DP nol rupiah juga diselipkan dalam kampanye Anies tersebut.
Mempertanyakan KJP PlusMeski demikian, beberapa warga masih mempertanyakan program-program unggulan yang disampaikan Anies, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus.
"Tadi dikatakan pendidikan sampai tuntas. Tuntasnya sampai mana? Biasanya pak, warga pra sejahtera ingin sekolah tinggi. Saya harapkan bapak bisa memberikan KJP sampai S1," kata Tuti (45) salah seorang warga.
Tuti juga meminta kepada Anies agat memberi rumah susun bagi warga korban penggusuran. "Pekerjaan rumah bapak membuat rusun bagi orang prasejahtera," ujarnya.
Lantas, Anies pun menjawab bahwa program KJP Plus akan dapat dimanfaatkan hingga perguruan tinggi. Selain itu, Anies juga menjanjikan akan menyiapkan rusun bagi warga. "Soal rusun nanti akan kita siapkan," katanya.