Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur nomor urut tiga Sandiga Uno tak mencemaskan manuver Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, yang siang tadi menemani calon wakil gubernur nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat blusukan di RW 08 Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa (4/4).
Sandi mengatakan Hasbiallah telah meminta izin kepadanya sebelum menemani Djarot. Dia juga yakin hal itu tak akan membuat dirinya dan Anies kehilangan suara dari warga nahdliyin atau NU, terutama kader PKB di ibu kota.
"Pak Hasbiallah sudah menghubungi kita, izin bahwa dia akan menemani Pak Djarot. Saya bilang tidak masalah. Dulu PKB pernah deklarasi dukungan pada saya dan sudah deklarasi kembali pada kami," kata Sandi di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Selasa (4/4).
Sandi tidak takut kehilangan suara dari warga nahdliyin, terutama kader dan simpatisan PKB karena sudah lama menjalin hubungan dengan mereka. Sandi menghitung dirinya sudah 28 kali berbuka puasa dan 40 kali salat subuh bersama kader PKB.
"Teman PKB kalau di akar rumput sudah memberikan sokongan dan saya ucapkan terima kasih. Pak Hasbiallah yang memerintahkan kader, terutama ustaz di kampung-kampung yang banyak jemaah rata-rata mendukung kita," kata Sandi.
Sandi melanjutkan, "Saya tahu hati Pak Hasbiallah mau milih siapa. Waktu itu sampai dia keluar air mata. Saya bilang 'enggak perlu menangis, yang penting langsung, umum, bebas dan rahasia'. Jadi akhirnya dia mendukung siapa, tapi dia harus menjalankan karena keterpaksaan ya kita hormati."
Sandi menilai tindakan PKB sangat wajar dalam dunia politik yang dinamis. Sisi positif yang bisa diambil, kata dia, tindakan PKB bisa mempersatukan warga Jakarta.
"Kalau saya ikhlas saja. Saya pikir ini bagian dari politik yang mempersatukan. Jadi boleh saja," kata Sandi.
Ketua DPW PKB Hasbiallah Ilyas siang tadi menemani calon Djarot Saiful Hidayat blusukan di RW 08 Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur. Di hadapan jajaran ketua Rukun Tetangga di RW 08, Hasbi meyakinkan warga agar memilih Djarot pada pemilihan putaran kedua nanti.
"Insya Allah, saya sangat yakin. Beliau ini asli orang NU, bukan Wahabi. Beliau sama dengan kita, dan merakyatnya juga sama," kata Hasbi.
Tidak hanya itu, Hasbi juga berharap agar suara Agus-Sylvi yang ada di wilayah tersebut bisa berpindah untuk pasangan nomor urut dua.
"Harus 90 persen ini Pak Djarot di sini. Saya sudah datang ke sini berkali-kali, kalau enggak 90 persen saya yang malu," kata Hasbi.
PKB hingga saat ini belum mendeklarasikan secara resmi dukungan di Pilkada DKI putaran kedua. Di putaran pertama, PKB mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.