Strategi Pagar Betis Anies-Sandi Jelang Peluit Akhir Pilkada

CNN Indonesia
Selasa, 04 Apr 2017 08:40 WIB
Jelang pemungutan putaran kedua, barisan mesin politik Anies-Sandi dirapatkan untuk memperkokoh strategi di Pilkada DKI 2017.
Jelang pemungutan putaran kedua, barisan mesin politik Anies-Sandi dirapatkan untuk memperkokoh strategi di Pilkada DKI 2017. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menyisakan dua pasangan calon, putaran kedua Pilkada DKI 2017 tak ubahnya seperti  pertandingan sepak bola. Pasangan calon petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat berperan sebagai tuan rumah yang ditantang pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Dua tim itu berlomba membobol gawang lawan untuk merebut 'Piala Gubernur 2017-2022'.

Baik Ahok-Djarot maupun Anies-Sandi menyiapkan strategi dalam pertandingan yang dimulai sejak Agustus tahun lalu. Pasangan Ahok-Djarot yang mencetak angka 42,99 persen di putaran pertama kini mulai mengubah strategi. Pada putaran dua kali ini, Ahok melakukan kampanye senyap dan Djarot didorong menjadi penyerang utama yang lebih sering muncul di hadapan publik.

Berbeda dengan Ahok-Djarot, pasangan calon nomor urut tiga sementara itu masih mempertahankan strategi lama mereka yang berhasil mendulang perolehan suara 39,95 persen. Hal itu disampaikan oleh Sandi sejak memasuki kampanye putaran kedua. Ia kembali menegaskan strategi tidak berubah usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang dianalogikan sebagai sosok pelatih tim mereka.

"Selama ini pak Prabowo setuju, ini strategi yang sudah saya sampaikan sejak 18 bulan lalu dan diharapkan kami tetap fokus. Don't change the wining team, ceritanya kalau sudah ada hasil yang baik di putaran pertama tinggal ditingkatkan saja kewaspadaan," kata Sandi di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, semalam (3/4).
Strategi kampanye Anies-Sandi fokus pada penyampaian tiga program prioritas, yaitu program One Kecamatan One Center for Enterpreneurship (OK OCE), hunian terjangkau tanpa uang muka, dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus. Menurut mereka tiga program itu prioritas kebutuhan warga Jakarta sehingga warga tidak akan bosan.

Dua pekan menjelang pencoblosan, hampir dipastikan strategi Anies-Sandi tidak berubah. Hanya saja bakal ada sedikit penguatan strategi di lapangan jelang peluit akhir pertandingan. Mengingat Sandi mengatakan perlu meningkatkan kewaspadaan usai diskusi dengan "pelatihnya". Pelatih berpangkat Letnan Jenderal (Purn) TNI itu pun sudah memanggil petinggi Partai Gerindra untuk merapatkan barisan. Merapatkan pagar betis agar tidak mudah digocek lawan dan kebobolan.

"Pak Prabowo mengharapkan ada koordinasi di menit akhir menuju 19 April,  konsolidasi mungkin sudah 70 sampai 80 persen. Saya yang ada di lapangan dan memegang (pertandingan), saya sama pak Mardani juga diminta untuk pastikan kinerja dari tim bisa solid. Semua sayap sekarang sudah bertambah dari Partai Perindo, Partai Idaman, PAN dan relawan AHY," kata Sandi.

Sandi melanjutkan, "Jangan sampai koordinasi malah merepotkan, yang penting koordinasi bisa menambah kekuatan angka kita. Saya laporkan, angka survei internal yang tidak pernah kami rilis menunjukkan penambahan jumlah yang cukup signifikan. Tapi semua masih harus dibarengi kerja yang jauh lebih terkoordinasi dan kerja keras dari semua lini tim kampanye."
Mantan pengusaha itu mengaku merapatkan barisan dengan partai pendukung di masa akhir Pilkada. Hal itu dilakukan untuk menangkal kampanye hitam dan beberapa hal yang menghadang jalan Anies-Sandi. Seperti spanduk berbau Suku, Agama dan Ras (SARA) yang mengatasnamakan Anies-Sandi atau laporan ke polisi yang menyita waktu kampanye Sandi.

Tak hanya merapatkan barisan dari partai pendukung, Anies-Sandi juga merapatkan barisan dari internal tim pemenangan. Hal itu terlihat dari pembentukan Satgas Khusus Anti-Hoax untuk menangkal informasi palsu yang disebut hoax.

Begitu juga dengan pembagian contoh KJP Plus pada sejumlah warga Jakarta. Kartu percontohan atau dummy itu dibagikan untuk menangkal isu KJP akan dihapus bila Anies-Sandi terpilih. Anies-Sandi meyakinkan pemilih dengan kartu yang dicetak tim pemenangan dan relawan.

Peran elite politik

Tak hanya Anies-Sandi, elite politik juga membantu memperkuat pagar betis yang mulai dibangun. Seperti kehadiran Prabowo yang turun pada deklarasi buruh pada Sabtu (1/4). Saat hadir dalam acara itu Prabowo sempat memberikan sambutan yang membakar semangat pendukung Anies-Sandi.

"Peran Prabowo sangat antusias dan dia juga bekerja walau pun sekarang tidak ada kampanye akbar. Jadi beliau pasrtisipasi dalam deklarsi seperti kemarin dan hari ini (kemarin malam) dia berpartisipasi di pidato mas Anies," kata Sandi.

Kemarin malam Prabowo memberikan sambutan setelah Anies berpidato dengan tema Persatuan Indonesia Raya. Isi pidato Prabowo menyikapi apa yang disampaikan Anies sambil mengritik keadaan Indonesia saat ini.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu mengatakan, saat ini Indonesia sedang diuji. Elite bangsa, kata Prabowo, dituntut mampu melaksanakan demokrasi dengan baik tanpa disusupi keserakahan terhadap materi dan kekuasaan.

"Kalau demokrasi kita dibajak uang, berarti yang berkuasa mereka yang punya uang banyak. Pemimpin yang muncul mereka yang punya uang banyak. Tidak ada negara yang langgeng bila dicapai dengan cara curang berkuasanya uang," kata Prabowo.

Prabowo melanjutkan, "Saya imbau pemimpin ingat jangka panjang masa depan bangsa kita. Siapa pun yang menang biarlah di atas kebenaran, di atas keadilan, di atas kejujuran. Demi anak-anak kita agar semua pemimpin bangsa Indonesia dihormati bukan karena kelicikan kekuasan, uang, kekekuatan."
Usai pidato, Prabowo sempat mengomentari strategi kampanye Anies-Sandi. Ia tegaskan kini strategi sudah menjadi operasional yang artinya implemantasi dari strategi.

"Yaa ini bukan persiapan lagi, ini sudah bukan strategi lagi tapi operasional," kata Prabowo.

Sandi mengaku sudah mendapat arahan dari Prabowo agar tim pemenangan menyusun jadwal kampanye yang melibatkan elite partai pendukung, seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoesibjo.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER