Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama menawarkan skema kredit kepemilikan rumah susun bagi warga ibu kota.
Kredit kepemilikan rusun dapat diambil warga yang berpenghasilan Rp10 juta ke atas atau yang berpenghasilan di atas UMP (Upah Minimum Provinsi) hingga Rp19 juta. Mereka dapat memperoleh Hak Guna Bangunan (HGB) setelah membayar sewa dalam jangka waktu tertentu.
"Bagi yang penghasilan di atas UMP sampai Rp19 juta sistemnya sewa-beli. Bayar sewa dari Rp450 ribu sampai Rp600 ribu per bulan untuk jangka waktu tertentu," kata tim pemenangan Ahok-Djarot bidang data dan informasi Eva Kusuma Sundari, Kamis (6/4).
Skema tersebut kemungkinan berlaku juga bagi penghuni rusun yang sudah dibangun Pemprov DKI Jakarta selama ini.
Berdasarkan data tim pemenangan Ahok-Djarot, sudah ada 6.770 unit rusun yang dibangun selama masa kepemimpinan pasangan cagub dan cawagub itu.
Ahok juga berkata akan mensubsidi 80 persen biaya sewa rusun untuk warga yang penghasilannya kurang dari Rp3 juta per bulan. Dengan subsidi tersebut, penyewa hanya dibebankan biaya Rp300 ribu atau Rp450 ribu tiap bulan.
Warga yang memiliki sertifikat hak milik (SHM) dan terkena relokasi juga akan mendapat kompensasi berupa unit apartemen seluas 2 hingga 2,5 kali luas tanahnya terdahulu.
Janji tersebut diutarakan Ahok melalui akun resmi Twitternya. Selain melalui Twitter, ia juga mengkampanyekan program itu di akun Instagram pribadi.
Dalam program kerjanya seperti tertulis di situs resmi kampanye pada alamat ahokdjarot.id, Ahok berkata akan membangun 50ribu unit rusun jika kembali terpilih sebagai gubernur.
"Akan dibangun juga rusun di atas pasar dan diatas stasiun MRT dan LRT supaya orang tidak jauh dari akses transportasi," tutur Eva.