Peningkatan DPT, Anies-Sandi Kerahkan Tim Kawal TPS
CNN Indonesia
Jumat, 07 Apr 2017 16:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan mengerahkan tim pemenangan untuk menjaga tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan pada 19 April mendatang. Hal itu ia sampaikan menyusul penambahan daftar pemilih tetap (DPT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI.
"Saya serahkah kepada tim (pemenangan) karena ada peningkatan (DPT) yang sangat menghawatirkan. Seperti itu, bisa ada penggelembungan dan mobilisasi," kata Sandi Cakung, Jakarta Timur, Jum'at (7/4).
Hal itu, kata Sandi, perlu dilakukan lantaran ada anomali di TPS yang menerpa pasangan calon nomor urut iga pada putaran pertama DKI Jakarta 2017. Pada sejumlah TPS Anies-Sandi memperoleh nol suara padahal ada warga yang memilih. Menurut Sandi anomali tersebut terjadi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
"Kita husnudzon (berprasangka baik) saja," kata Sandi.
Sebelumnya, KPU DKI menetapkan DPT sebesar 7.218.254 yang bertambah sekitar 109 ribu. Namun jumlah itu kembali bertambah 26 pemilih menjadi 7.218.280.
Perbedaan Angka
Komisioner KPU DKI menjelaskan perbedaan angka muncul akibat adanya temuan dan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu terkait tambahan DPT.
"Ya atas rekomendasi bawaslu dan diketahui paslon (pasangan calon) terdapat penambahan 26 pemilih," ujar Betty Epsilon Idroos, Komisioner KPU Jakarta kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/4).
Tambahan 26 pemilih datang dari Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Atas tambahan itu, terhitung ada 1.681.498 pemilih yang masuk DPT di Jakarta Barat.
Sementara itu, Calon Gubernur Anies Baswedan mengatakan akan mengerahkan lima sampai sepuluh saksi di sekitar tempat pemungutan suara (TPS) pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April 2017.
Hal itu dia jelaskan usai mengukuhkan Tim 10 dari komponen relawan Roemah Djoeang, untuk mengamankan kawasan RW 06 Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (4/4).
"Kami akan menjaga TPS-TPS. Di dalam memang ada saksi, tapi selain itu ada orang-orang yang bertanggung-jawab untuk menjaga dukungan, mengidentifikasi mereka-mereka yang pasti memilih kami dan menjaga dari segala macam praktik yang mungkin terjadi," kata Anies.
"Saya serahkah kepada tim (pemenangan) karena ada peningkatan (DPT) yang sangat menghawatirkan. Seperti itu, bisa ada penggelembungan dan mobilisasi," kata Sandi Cakung, Jakarta Timur, Jum'at (7/4).
Hal itu, kata Sandi, perlu dilakukan lantaran ada anomali di TPS yang menerpa pasangan calon nomor urut iga pada putaran pertama DKI Jakarta 2017. Pada sejumlah TPS Anies-Sandi memperoleh nol suara padahal ada warga yang memilih. Menurut Sandi anomali tersebut terjadi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
"Kita husnudzon (berprasangka baik) saja," kata Sandi.
Sebelumnya, KPU DKI menetapkan DPT sebesar 7.218.254 yang bertambah sekitar 109 ribu. Namun jumlah itu kembali bertambah 26 pemilih menjadi 7.218.280.
Perbedaan Angka
Komisioner KPU DKI menjelaskan perbedaan angka muncul akibat adanya temuan dan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu terkait tambahan DPT.
"Ya atas rekomendasi bawaslu dan diketahui paslon (pasangan calon) terdapat penambahan 26 pemilih," ujar Betty Epsilon Idroos, Komisioner KPU Jakarta kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/4).
Sementara itu, Calon Gubernur Anies Baswedan mengatakan akan mengerahkan lima sampai sepuluh saksi di sekitar tempat pemungutan suara (TPS) pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April 2017.
Hal itu dia jelaskan usai mengukuhkan Tim 10 dari komponen relawan Roemah Djoeang, untuk mengamankan kawasan RW 06 Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (4/4).
"Kami akan menjaga TPS-TPS. Di dalam memang ada saksi, tapi selain itu ada orang-orang yang bertanggung-jawab untuk menjaga dukungan, mengidentifikasi mereka-mereka yang pasti memilih kami dan menjaga dari segala macam praktik yang mungkin terjadi," kata Anies.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK