Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat mengatakan tempat pemungutan suara (TPS) tidak perlu dijaga secara berlebihan, bahkan sampai mendatangkan orang dari luar Jakarta.
Ia memastikan seluruh TPS akan aman saat pencoblosan pada 19 April mendatang.
"Mulai besok saya aktif kembali menjadi wakil gubernur, Jakarta saya pastikan aman. Jadi tidak perlu mendatangkan banyak orang ke Jakarta," kata Djarot di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara pada Sabtu (15/4).
Pernyataan itu merupakan respon atas rencana sekelompok orang menggelar acara Tamasya Al Maidah. Maksud dari Tamasya Al Maidah adalah mendatangkan orang dari luar Jakarta untuk menjaga TPS.
Tamasya Al Maidah merupakan gerakan yang digagas oleh Gema Jakarta.
Dalam acara itu warga Muslim di Jakarta diminta untuk mengawal dan memantau pelaksanaan pilkada agar berjalan jujur, adil, dan demokratis.
"Saya dengar ada pergerakan dari banyak daerah untuk manjaga TPS, untuk apa? Sudah ada aparat keamanan. Ada TNI, Polri, Panwas, saksi dan KPU DKI," ujar Djarot.
Sebelumnya, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono menyampaikan hal serupa.
Ia menegaskan, TPS tidak perlu dijaga organisasi masyarakat demi menciptakan suasana damai selama pemungutan suara berlangsung.
"Kehadiran aparat keamanan memberikan sinyal bahwa TPS tidak membutuhkan kehadiran atau orang-orang yang bernada mengawasi TPS. Jadi, TPS punya pengamanan dalam dua orang dan pengamanan luar dari aparat keamanan polisi dan TNI," kata Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Sabtu (15/4).