Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan, janji kampanye untuk menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta bakal direalisasikan ketika mereka ditetapkan sebagai pemenang Pilkada 2017.
Mengenai hal teknis yang menjadi konsekuensi atas penghentian reklamasi, akan dibahas lebih lanjut oleh tim yang mereka bentuk kelak.
“Setelah tanggal 4 Mei, kami akan bicarakan. Janji kami sudah clear, kami akan menghentikan reklamasi sebagai salah satu janji kerja. Akan menghadirkan kebijakan yang lebih berpihak pada nelayan," kata Sandi di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).
Sosialisasi penolakan reklamasi, kata Sandi, akan disosialisasikan setelah dia dan Anies Baswedan dilantik pada Oktober mendatang. Menghentikan reklamasi memang merupakan pembeda paling jelas antara pasangan Anies-Sandi dengan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam kampanye Pilkada DKI.
Tak hanya soal penghentian reklamasi, Sandi juga menyoroti pembangunan Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Pembangunan Kampung Akuarium merupakan salah satu pekerjaan rumah besar saat ia menjabat.
Sandi bercerita pernah datang ke kampung tersebut beberapa hari sebeum dilakukan penggusuran pada Maret 2016. Dibandingkan kondisi saat ini, Kampung Akuarium sudah rata dengan tanah, sementara sejumlah warga membuat rumah seadanya atau tenda untuk tetap tinggal.
"Saya datang dua hari sebelum dilakukan pengosongan. Saya berpikir akan langsung dibangun sebuah kegiatan, ternyata setahun lebih belum ada kegiatan," kata Sandi.
Pada 7 Januari lalu, Sandi mengatakan, dia dan Anies ditolak warga Kampung Akuarium ketika menawarkan kontrak politik.
"Mereka sudah tidak percaya kontrak politik. Ketidakpercayaan itu sudah tinggi sekali. Tadi ada sebagian warga yang mengusulkan kontrak politik, tapi ada juga yang menolak," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jakarta menggusur permukiman warga di Kampung Akuarium pada 2016 dalam beberapa tahap. Selain April 2016, penggusuran juga dilakukan pada Juli 2016 dengan merubuhkan sebanyak 500 bangunan.
Setelah digusur, sebanyak 396 kepala keluarga direlokasi di rumah susun Marunda dan Rawa Bebek.