Jakarta, CNN Indonesia -- Bernuansa mencekam dan
psychedelic. Begitulah gambaran tentang
Doctor Strange, film adaptasi komik keluaran teranyar dari Marvel Studios, sebagaimana dikatakan sinematografer Ben Davis.
Saat berbicara di BAFTA Masterclass, pada pekan lalu, Davis yang menjabat sebagai Director of Photography
Doctor Strange mendaulat film garapannya ini tak ubahnya
Fantasia versi Marvel Studios.
Fantasia adalah film animasi Walt Disney Productions yang dirilis, pada 1940. Film ini diingat karena dua hal. Pertama, bernuansa mencekam dan
psychedelic. Kedua, berhasil melejitkan karakter Mickey Mouse yang sedang redup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]Baik
Fantasia mau pun
Doctor Strange sama-sama berkisah tentang penyihir. Kedua film ini masing-masing diperankan oleh Mickey Mouse dan Benedict Cumberbatch.
Davis menjelaskan, visi dan nuansa
Doctor Strange juga terinpirasi seniman dan ilusionis Maurits Cornelis Escher asal Belanda Nuansa
psychedelic membuat Doctor Strange terlihat
nyeleneh, tak seperti tipikal film keluaran Marvel Studios.
"Director of Photography selalu menyukai kata 'mencekam.' Masalahnya, para produser tak menyukainya. Saya mendeskripsikan
Doctor Strange sebagai '
Fantasia dari Marvel' karena film ini banyak bercerita soal dimensi lain. Film ini berbeda dari semua film mereka," jelas Davis.
[Gambas:Youtube]Doctor Strange, menurut Davis, banyak melewati proses pra-visualisasi atau
pre-rendering, demi mendapatkan gambaran suatu adegan secara kompleks. Saking kompleksnya, sampai-sampai Davis sendiri pun kebingungan untuk memfilmkan adegannya.
Film yang disutradarai Scott Derrickson ini tak banyak membocorkan detail plot dan karakter. Sejauh ini, baru dua nama yang sudah pasti meramaikan
Doctor Strange, yaitu Chiwetel Ejiofor (Baron Mordo) dan Tilda Swinton (The Ancient One).
(vga/vga)