Tito Karnavian: Beratnya Memimpin di Daerah Konflik

CNN Indonesia
Kamis, 28 Agu 2014 15:15 WIB
Mantan Kapolda Papua Tito Karnavian mengaku berat menjalani tugas pada saat kepemimpinannya di wilayah Indonesia Timur. Dari 10 kasus yang terjadi selama kepemimpinannya, hanya satu kasus yang berhasil ditanganinya.
Jakarta, CNN Indonesia -- Konflik yang kerap terjadi antara warga dengan kepolisian di kawasan Indonesia Timur akan selalu menjadi permasalahan yang akan terus dihadapi oleh petugas. Hal itu disebabkan karena kondisi daerah yang masih menjunjung adat kesukuan sangat mudah mengelompokkan diri.

Keadaan tersebut diungkapkan oleh Mantan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam peluncurkan buku yang berjudul “Bhayangkara di Bumi Cenderawasih” di Jakarta, KTito amis (28/8).

Tito, yang kini menjabat sebagai Asisten Bidang Perencanaan Umum dan Pengembangan Polri, mengakui pada masa 22 bulan kepemimpinannya di Kepolisian Daerah Papua Baginya, memerhatikan aspek sipil dan politik menjadi dua hal terpenting saat dirinya bertugas di Papua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Kepala Kepolisian Daerah Papua itu mengatakan ada empat tipe penduduk di Papua yang membuat petugas kepolisian harus dapat lebih melakukan adaptasi.

“Masyarakat pra pertanian adalah yang paling sulit dihadapi karena masih primitif dan masih menjunjung adat kesukuan,” ujar Tito. Dia menjelaskan, anggotanya sering terpicu emosi saat melakukan tugas dikarenakan banyaknya kelompok sipil yang membawa senjata tajam dengan bebas. “Keberadaan kelompok sipil yang membawa senjata itu kadang menguji kesabaran polisi,” sebutnya.

Buku karya Tito tersebut mengulas 10 kasus yang terjadi di Papua selama 22 bulan kepemimpinannya. Dari kesepuluh kasus tersebut, hanya satu yang berjalan dengan lancar dan aman, yaitu pengamanan pemilihan Gubernur Papua pada 2013.

“Saya ingin memberikan pelajaran kepada pembaca dari pengalaman yang kami alami di sana, Maka dari itu saya hanya memberikan satu kasus yang sukses, sedangkan sembilan sisanya gagal," ujar Tito.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER