Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi meninggal dunia Kamis malam. Di mata Presiden RI terpilih, Joko Widodo, almarhum merupakan seorang pekerja keras. "Selain pekerja keras, beliau juga sangat santun," ujar Joko kepada media di kantornya di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/8).
Pria yang akrab disapa Jokowi itu pun mengatakan ia telah mengirim bunga sebagai ucapan belasungkawanya atas kepulangan Suhardi.
Jokowi yang merupakan lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengaku telah mengenal Suhardi sejak lama. Suhardi seingatnya memang sempat menjadi asisten dosen di UGM. "Dulu waktu saya kuliah, beliau masih asisten dosen," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, akibat penyakit kanker paru-paru yang telah lama dideritanya, Suhardi meninggal Kamis (28/8) sekitar pukul 21.40 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.
Sebelum aktif di partai berlambang kepala burung garuda, di kampus biru, Suhardi dikenal dengan sebutan “Si Profesor Telo”. Maklum, sebagai penyandang gelar Guru Besar Ilmu Kehutanan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, ia aktif berkampanye soal kecintaan terhadap makanan lokal. Dan telo adalah makanan andalannya.
Pada 2003, bersama beberapa rekannya di HKTI, Suhardi mendirikan Partai Kemakmuran Tani dan Nelayan. Di sana si Profesor Telo menjabat sebagai wakil ketua umum. Langkah politiknya itu ternyata diperhatikan oleh Prabowo Subianto, pendiri Partai Gerindra.
Sejak 6 Februari 2008, Suhardi resmi bersekutu dengan Prabowo Subianto. Saking seriusnya, saat terjun ke Gerindra, ia memutuskan diri pensiun dini dari kampus tercintanya UGM.