PENGEMBANGAN AIR JATILUHUR

Jokowi Bersama Djoko Kirmanto dan Aher Sepakat

CNN Indonesia
Kamis, 04 Sep 2014 17:07 WIB
Pengembangan SPAM Jatiluhur itu diperuntukkan khusus kepada masyarakat wilayah Jakarta, Bekasi, dan Karawang. Pembangunan SPAM akan dilakukan secara bertahap dengan tahap pertama diperkirakan sebesar 5 ribu liter per detik.
Joko Widodo, Djoko Kirmanto, dan Ahmad Heryawan. (Foto: Resty Armenia-CNNIndonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menggelar pertemuan guna menandatangi kesepakatan bersama dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur.

Pengembangan SPAM Jatiluhur itu diperuntukkan khusus kepada masyarakat wilayah Jakarta, Bekasi, dan Karawang. Pembangunan SPAM akan dilakukan secara bertahap dengan tahap pertama diperkirakan sebesar 5 ribu liter per detik.

Rencananya, akan dibangun dua Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) sebesar 4.550 liter per detik dan 550 liter per detik di SPAM Jatiluhur. Dari SPAM ini diharapkan menambah akses aman air minum untuk masyarakat sehingga mampu mengejar target Millenium Development Goals (MDGs) sebesar 68,87 persen pada 2015 dan target RPJM 2015-2019 sebesar 100 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kebutuhan Jakarta masih jauh lebih besar dari itu. Untuk itu, ini masih bertahap, 5 ribu liter kita benahi dulu, sebelum ini selesai sudah harus ada acara seperti ini lagi nanti," ujar Djoko di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/9).

Pernyataan Djoko diamini oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mudjiadi. Ia menyampaikan kebutuhan air di Jakarta hingga 2025 masih perlu tambahan sekitar 16 ribu liter per detik.

"Sekarang di Jakarta masih ada 5 ribu. Sampai dua tahun lagi Jakarta masih punya cadangan dari Jatiluhur 5 ribu liter lagi," ujar Mudjiadi.

Hingga saat ini, lanjut Mudjiadi, masih harus mengambil air dari Jatiluhur karena air tanah di Jakarta tidak memungkinkan.

Djoko lantas berharap dengan pemerintahan yang baru nanti proyek pengembangan SPAM ini dapat ditindaklanjuti.

Selain Jatiluhur, sumber air yang akan dimanfaatkan berikutnya adalah waduk Karian.

"Waduk Karian ini yang saya jadikan sebenarnya sudah mulai dikerjakan tahun kemarin, karena berbagai masalah mungkin baru dalam waktu singkat ini,” ujar Djoko.

Dia menjelaskan saat ini proses tender sedang diproses. Akhir tahun ini waduk tersebut sudah mulai dikerjakan sehingga dalam waktu 2-3 tahun tersedia lagi air baku itu cukup besar.

Sementara itu Ahmad Heryawan mau membubuhkan tanda tangan kesepakatan dengan alasan air minum merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga tak mungkin masyarakat hidup sehat tanpa air minum yang bersih.

"Oleh karena itu tidak ada kata lain kecuali harus setuju kalau ada pemrosesan air minum dari manapun berasal, termasuk dari Jawa Barat secara khususnya,” tuturnya. “Nah masih ada debet air di sekitar Citarum yang masih bisa dimanfaatkan untuk air minum juga untuk pengairan.”

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER