SATU DEKADE KASUS MUNIR

"Jangan Lupakan Munir"

CNN Indonesia
Jumat, 05 Sep 2014 16:04 WIB
Aktivis pembela hak asasi manusia, Munir, di mata Gwan Lie, 78 tahun, seorang bekas petugas keamanan di kantor Komisi Nasional untuk Tindak Kekerasan dan Orang Hilang. Jangan lupakan Munir, katanya.
Adhi Wicaksono (CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gwan Lie, 78 tahun, mengenal aktivis pembela hak asasi manusia, Munir, pertama kali saat ia bekerja sebagai staf keamanan di kantor Komisi Nasional untuk Tindak Kekerasan dan Orang Hilang (KontraS).

Di mata Gwan, Munir merupakan sosok sederhana dan baik pada karyawan dan rekan kantornya. “Dia sering menyemangati teman-teman lain,” ujarnya kepada CNN Indonesia, Kamis (4/9).

Gwan masih ingat sering membelikan tiket kereta api untuk Munir yang hendak pulang kampung ke kota masa kecilnya, Malang. Ia juga mengingat Munir sebagai sosok sederhana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat masih bekerja di Kontras, Munir sering mengendarai motor vespa butut untuk bolak-balik melaju Bekasi-Mendut.

Munir juga tidak pernah takut meskipun sering dikirimi teror saat mengurus kasus Semanggi 1 dan Semanggi 2. Teror itu berupa kiriman bangkai ayam dan bom. “Munir terus gigih menuntaskan kasus pelanggaran HAM,” ujarnya.

“Saya harap teman-teman seperjuangan Munir tidak pernah melupakan kasus ini seperti Munir tidak akan melupakan mereka,” kata Gwan lagi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER