Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Pindad Sudirman Said berharap pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla bakal lebih memperhatikan persoalan alat utama sistem pertahanan negara (alutsista). "Saya berharap mereka konsisten menerapkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2012 yang mengatur tentang kebijakan mengenai penguatan alat utama sistem pertahanan pembangun industri pertahanan," katanya di sela-sela acara Indonesia Menjawab Tantangan Bangsa di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/9).
Menurut Sudirman, kebijakan ini baru akan dimulai. Oleh karenanya,selama lima sampai sepuluh tahun mereka berharap pasangan preisden dan wakil presiden mendatang konsisten menjalankannya. Salah satu caranya dengan memenuhi Minimum Essential Force (MEF).
Hal senada dikemukakan Manajer Pemasaran PT Pindad Sena Maulana. Agar TNI lebih efektif menjaga kedaulatan, maka MEF merupakan syarat mutlak bagi pemerintahan yang akan datang. MEF sendiri adalah standar kekuatan minimum yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi militer untuk bisa enjalankan tugas dan fungsinya. “Saya yakin Pak Jokowi-JK sudah mengerti akan kesinambungan,” kata Sena.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada acara ini, PT Pindad diundang oleh Relawan Jalan Keluar No 2 (RJK2) untuk memamerkan karya mereka yang dapat digunakan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Pindad menghadirkan senapan, roket, pistol, maupun panser agar pengunjung dapat melihat-lihat. Walaupun Pindad sudah menggunakan komponen yang diproduksi dalam negeri, masih ada beberapa yang diimpor dari luar karena belum memadainya teknologi yang ada di Indonesia.
“Kami butuh ruang untuk berkreasi dan terus-menerus memperbaiki diri,” kata Sudirman. “Silakan beri kami penugasan-penugasan yang menantang. Kami ingin menjadi pemain yang sehat, tidak dimanjakan, dan diberi kesempatan yang adil,” kata Sudirman.