Jakarta, CNN Indonesia -- Bendera hitam bergambar lambang Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, ditemukan berkibar di pucuk sebuah pohon kelapa di tengah ladang, di Buket Drien, Langsa, Aceh Timur, Ahad petang. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Aceh Komisaris Besar, Gustav Leo mengatakan polisi menemukan bendera tersebut setelah mendapat laporan dari masyarakat setempat.
“Bendera itu ditemukan warga di atas pohon kelapa. Kami sudah melakukan penyelidikan ke masyarakat setempat, tetapi tidak ada yang melihat siapa yang menaikan bendera tersebut,” kata Gustav saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (8/9).
Menurut Gustav, hingga saat ini belum ditemukan kelompok masyarakat yang terang-terangan mengumumkan telah mengikuti paham ISIS di wilayah Aceh. Hal tersebut, menurut Gustav, dikarenakan Polda Aceh telah melakukan upaya pencegahan masuknya penyebaran paham ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami sudah koordinasi lintas instansi. Tidak ada laporan tentang adanya orang ataupun kelompok yang sudah terang-terangan ikut paham ISIS,” ujarnya.
Gustav menyebutkan, pencegahan yang telah dilakukan selama ini adalah melalui informasi kepada pesantren, akademisi, dan juga lewat ceramah-ceramah di tempat ibadah. “Kami juga meminta masyarakat untuk menyampaikan ke kepolisian jika mengetahui informasi tentang ISIS di sekitar mereka,” katanya.
Berkenaan dengan penemuan tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan kalaupun benar ditemukan bendera ISIS di wilayah manapun di Indonesia, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai patokan sebagai keberadaan organisasi ISIS.
“Bendera itu hanya atribut-atribut dan tidak bisa dijadikan patokan. Substansinya bukan di atribut, tetapi di kegiatannya,” kata Boy.
Mengenai kemungkinan terjadinya penyebaran ISIS di kawasan Aceh tersebut, Boy memastikan tidak ada kaitannya dengan pelatihan militer di Gunung Jalin Janthoe, Aceh Besar. “Tidak ada kaitannya. Itu sudah selesai,” ujarnya.
Lebih lanjut, Boy mengatakan, pihak kepolisian hingga kini tidak sendirian dalam melakukan penangkalan penyebaran ISIS di Indonesia. Polisi terus berkoordinasi dengan masyarakat sebagai ujung tombak pencegahan terjadinya penyebaran ISIS di Indonesia.
“Bukan hanya di Aceh, tetapi di seluruh Indonesia. Kepolisian tidak sendiri dalam melakukan pencegahan. Karena mereka (ISIS) berasal dari masyarakat, jadi pencegahan juga dimulai dari masyarakat,” katanya.