KPK Periksa Asisten Staf Khusus Presiden

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 10:29 WIB
KPK terus mendalami dugaan pemerasan oleh Menteri ESDM Jero Wacik yang merugikan keuangan negara Rp 9,9 miliar. Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Politik dipanggil sebagai saksi.
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. (Foto: Lamhot Aritonang/detikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Politik Nur Hasyim. Nur diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.

"Yang bersangkutan dibutuhkan keterangannya untuk dugaan pemerasan di Kementerian ESDM," kata Juru Bicara KPK Johan Budi Sapto Pribowo, Senin (15/9).

Selain Nur Hasyim, KPK juga memanggil supir Nur Hasyim, Dulhadi, serta pegawai negeri sipil Usman Yahya. Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami modus pemerasan yang diduga dilakukan Jero yang merugikan keuangan negara hingga Rp 9,9 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan lalu, KPK juga melakukan pemeriksaan intensif untuk mendalami kasus Jero Wacik. Sejumlah saksi yang dipanggil di antaranya Staf Khusus Jero, I Ketut Wiryadinata; Seketaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno, dan Pemimpin Redaksi Indopos Don Kardono. Don diduga mengetahui aliran dana Jero untuk pencitraan lewat berita dan iklan.

KPK menetapkan Jero sebagai tersangka lewat surat perintah penyidikan yang ditandatangani pimpinan pada 2 September 2014. Sehari setelahnya, lembaga antikorupsi itu mengirimkan surat permintaan pencegahan ke luar negeri atas nama Jero ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

KPK menyangka Jero melanggar Pasal 12 huruf e juncto Pasal 23 juncto Pasal 421 KUHP terkait penyalahgunaan wewenang dan dugaan pemerasan dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.

Nur Hasyim merupakan orang istana kedua yang diperiksa komisi antirasuah. Sebelumnya, KPK melakukan pemeriksaan terhadap staf khusus presiden Daniel Sparingga terkait kasus orang nomor satu di ESDM ini.

 

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER