KONTROVERSI GUNUNG PADANG

TNI Bantah Pencangkulan Rusak Situs

CNN Indonesia
Selasa, 16 Sep 2014 15:13 WIB
Dituduh merusak situs dengan melakukan pencangkulan di Situs Gunung Padang, TNI tegas membantah. Mereka bilang kehadiran hanya membantu peneliti.
personel tentara melakukan pencangkulan di situs Gunung Padang Dok Istimewa
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar mengenai ekskavasi serampangan di cagar budaya nasional situs prasejarah Gunung Padang mendapat bantahan dari pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tersebarnya foto-foto pencangkulan yang dilakukan oleh tentara di situs megalitik di Cianjur itu dipandang terlalu berlebihan.

"Posisi TNI di Gunung Padang adalah untuk membantu peneliti. Kami menggali sesuai arahan mereka," kata Komandan Kodim (Dandim) 0608 Cianjur, Letnan Kolonel (Inf) Andi M. Prihantono, saat ditemui di lokasi penggalian Gunung Padang, Selasa (16/9).

Andi mengatakan pencangkulan tersebut dilakukan sebatas membongkar lapisan tanah yang menimbun batuan. Penggalian dihentikan hingga kedalaman yang telah ditentukan oleh peneliti. "Kami pastikan pencangkulan tidak sampai merusak situs," tutur Andi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengerahan tentara di situs Gunung Padang dilakukan berdasarkan surat tugas resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) terhitung sejak 7 September. Namun, Andi mengakui TNI sudah mulai membantu penelitian awal Tim Nasional (timnas) Pelestarian dan Pengelolaan Situs Gunung Padang sejak Agustus, merujuk pada izin tugas yang dikeluarkan oleh dari Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harry Widianto.

"Konsentrasi pengerahan TNI bukan hanya di situs, tapi juga membantu infrastruktur masyarakat sekitar," kata Andi.

Sebelumnya Wakil Ketua Bidang Geologi Tim Nasional Pelestarian dan Pengelolaan Situs Gunung Padang Dany Hilman Natawidjaja mengatakan beredarnya foto-foto pencangkulan situs yang dilakukan TNI tidak seseram yang diberitakan. Dia memastikan artefak yang ada di lokasi garapannya sama sekali tidak terganggu oleh ekskavasi TNI. "Kami juga tahu tata krama pemugaran situs. Masak iya buka lapis pertama harus pakai tusuk gigi," kata Dany.

Lebih dari 150 personel tentara diturunkan setiap harinya. Selain ditugaskan membantu peneliti di situs Gunung Padang, sebagian dari personel yang dikerahkan untuk membangun landasan helipad, membenahi rumah warga, dan memperbaiki sekolah-sekolah di sekitar lokasi situs Gunung Padang.

Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk pendekatan dan sosialisasi tentara dengan warga sekitar. Tidak sedikit masyarakat pada akhirnya turut membantu TNI dalam penggarapan situs. "Kami ingin memastikan hubungan masyarakat dengan TNI berjalan baik," tambah Andi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER