KONTROVERSI GUNUNG PADANG

Menteri Nuh: Penelitian Masih Fase Awal

CNN Indonesia
Rabu, 17 Sep 2014 14:27 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh menyatakan penelitian di Gunung Padang masih fase awal. Dia meminta tim peneliti diberi kesempatan dulu.
Pengeboran di situs Gunung Padang (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian situs Gunung Padang dipastikan harus melalui tiga fase sebelum akhirnya dapat disebut sebagai situs yang bernilai. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh, menilai ketiga fase tersebut dilakukan untuk membuktikan bahwa Indonesia mempunyai peradaban yang bernilai.

"Intinya tujuan dari semua penelitian yang dilakukan di sini adalah membuktikan bahwa Indonesia memiliki peradaban yang adiluhung," kata Nuh.

Berdasarkan galian di beberapa titik lokasi di sekitar kawasan situs Gunung Padang, Tim Nasional Pelestarian dan Pengelolaan Situs Gunung Padang mengaku telah membuktikan kesesuaian hasil pencitraan pemindaian geofisika (geolistrik, super string 3D, dan geomagnet) tentang adanya struktur bangunan raksasa di bawah permukaan Gunung Padang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian di situs Gunung Padang saat ini masih dalam fase pertama yang merupakan fase penelitian. Pada tahap ini, timnas peneliti masih melakukan pendekatan geologi untuk mendapat sample di beberpa titik lokasi di sekitar kawasan situs Gunung Padang.

"Fase pertama ini sudah ditetapkan sebagai penelitian kebijakan nasional," kata Nuh, seraya menegaskan perlunya pembuktian ilmiah untuk menjawab dugaan akademik para peneliti.

Fase kedua adalah konservasi, termasuk di dalamnya adalah pemetaan dan pembebasan lahan di kawasan situs yang masih dimiliki warga, yang luasnya tercatat mencapai 29 hektar. "Jadi yang selama ini tanah-tanah yang berada di luar situs inti masih dimiliki oleh warga," kata Nuh.

Untuk pembebasan lahan, pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten Cianjur, dipastikan Nuh, akan turut serta. "Semua data pemilik lahan sudah di tangan, tinggal tunggu koordinasi saja," tambah Nuh.

Sementara untuk fase ketiga nantinya adalah promosi. Pada tahap ini, Kemendikbud bekerja sama dengan sejumlah kementerian lain seperti Kemendagri, Kemen PU, Pemprov Jabar, dan Pemkab Cianjur. Pada fase promosi, Nuh berharap, Situs Gunung Padang mulai dibenahi untuk dijadikan sebagai sarana publik yang tertata.

Nuh menegaskan, penerapan metode yang diterapkan oleh tim peneliti seharusnya bukan menjadi hal yang harus diperdebatkan. Usaha yang dilakukan oleh tim peneliti, menurut Nuh, sudah berlandaskan studi ilmiah. "Jika masih ingin berdebat, mari turun tangan bantu tim yang ada di sini. Jangan hanya ngerecokin tapi tidak membantu," tegasnya.

Nuh mengatakan Kemendikbud terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan Tim Nasional Gunung Padang. "Termasuk Arkenas," kata Nuh. Dia memastikan, pekan depan kementeriannya akan melakukan diskusi evaluasi yang turut melibatkan Balai Arkeologi Nasional.

"Yang pasti sekarang tolong beri kesempatan tim ini untuk membuktikan dugaan ilmiahnya. Benar tidaknya ada peradaban leluhur di sini, yang penting kami sudah berusaha, tidak berdiam diri," tegas Nuh.

Wakil Ketua Tim Nasional Bidang Arkeologi, Ali Akbar, memastikan sudah cukup bukti yang ditemukan untuk mengklaim bahwa ada peradaban di bawah situs Gunung Padang. Hanya saja, waktu yang dibutuhkan untuk penggalian, melenceng dari apa yang diperkirakan oleh tim peneliti. “Perkiraan tim peneliti untuk bisa menemukan lapis kedua pada kisaran empat meter, ternyata butuh sampai kedalaman 11 meter,” ujarnya.

Hal itu, menurut Ali, dibuktikan dengan ditemukannya koin yang terbuat dari perunggu dengan ukiran sangat kecil yang dibuat menggunakan teknik cetak. Koin tersebut diperkirakan berusia lebih tua dari 5.200 SM. "Sudah terbukti ada peradaban di bawah situs Gunung Padang," kata Ali.

Meski demikian, Ali mengatakan, penelitian ditargetkan dapat rampung sebelum 20 Oktober mendatang. Tanggal tersebut, menurutnya, dipilih sebagai bentuk tanggung jawab tim peneliti terhadap pemerintahan saat ini yang telah memuluskan jalan timnya untuk melakukan penelitian.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER