Polisi Sebut Penembakan Tentara Miskomunikasi

CNN Indonesia
Senin, 22 Sep 2014 13:43 WIB
Bentrok Polisi-TNI terjadi di Batam, Kepulauan Riau, menyebabkan empat tentara tertembak dan satu polisi luka. Polri menyebut kejadian itu hanya miskomunikasi.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar. (DetikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri menyebut penembakan yang dilakukan oleh Anggota Polri kepada Anggota Tentara Nasional Indonesia terjadi karena miskomunikasi. Namun sayangnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar tidak menjelaskan lebih rinci soal miskomunikasi dimaksud.

"Ini hanya salah paham," ujar Boy di Jakarta, Senin (22/9).

Boy menjelaskan, bentrok terjadi setelah Anggota Polri yang berjumlah sekitar 20 orang berencana menggerebek sebuah rumah yang diduga menjadi lokasi penimbunan bahan bakar minyak. Insiden penembakan keempat tentara terjadi setelah penggerebekan batal akibat dihalangi warga setempat. "Penggerebekan gagal karena mendapat halangan dari warga setempat, akhirnya anggota kami mundur dan setelah itu terjadilah bentrok," tambah Boy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat insiden tersebut, empat tentara mengalami luka tembak, sementara seorang polisi terluka. "Setelah kejadian tersebut Kapolda Kepulauan Riau langsung mengunjungi rumah sakit untuk melakukan pengecekan dan pendampingan," kata Boy.

Dia memastikan, kepolisian akan bertanggung jawab untuk membiayai seluruh pengobatan empat tentara yang tertembak di bagian kaki.

Kronologi kejadian ini belum diketahui secara pasti. Boy menyebut, Tim Polda Kepulauan Riau dibantu Satuan Komandan Resort Militer dan Tim Profesi Pengamanan tengah menelusuri awal mula kejadian tersebut. "Masih ditelusuri," ucapnya.

Diketahui, Anggota Batalyon 134 TNI dan Anggota Polri bentrok di Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, Minggu malam (21/9). Bentrok terjadi di Perumahan Cipta Asri sekitar pukul 21.00 WIB saat petugas kepolisian hendak menggerebek sebuah rumah yang diduga melakukan penimbunan BBM. Penggerebekan gagal karena warga setempat melakukan provokasi dan penghadangan. "Rumah tersebut milik N, seorang warga sipil," ujar Boy.

Ketika anggota polisi mundur setelah gagal menggerebek, terjadi bentrok dengan Anggota TNI. Tidak selesai sampai di situ, bentrok kembali terjadi di dekat Markas Satuan Brimob Batam sehingga menjatuhkan korban.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER