Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang pergantian masa pemerintahan, Kementerian Pertahanan memiliki harapan tinggi agar program pembangunan kekuatan yang termaktub dalam Rencana Strategis (Renstra) dapat dilanjutkan oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kesinambungan dari kelanjutan Renstra dianggap perlu mengingat ancaman dari pelbagai lini kini sedang mengintai keamanan bangsa.
"Ancaman sekarang itu datang dari segala segi, terutama cyber, separatisme, dan terorisme. Untuk itu pembangunan kekuatan tidak bisa dilakukan setengah-setengah," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat ditemui media di Monas, Jakarta, Kamis (25/9).
Purnomo menegaskan, saat ini bangsa Indonesia tidak bisa selamanya mengharapkan kondisi keamanan negara dalam keadaan tenang dan aman, sebab ancaman datang datang kapan saja. Renstra menjadi salah satu upaya pembenahan infrastruktur pertahanan yang sudah mulai digalakkan dalam tiga tahap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahap pertama, Renstra I (2010-2014), sudah dijalankan oleh Kemenhan di bawah pimpinan Purnomo. Jelang berakhir masa jabatannya di kabinet Susilo Bambang Yudhoyono, otomatis dua tahap Renstra lanjutan akan beralih tangan. Renstra II mencakup masa pemerintahan sepanjang 2015-2019, sementara Renstra III dilakukan pada 2020-2024.
"Namun saya tidak bisa berbicara mewakili pemerintahan yang baru nanti. Kami hanya bisa berharap program Renstra ini dilanjutkan," ujar Purnomo.
Dia menjelaskan, Program Renstra dibagi ke dalam tiga tahap karena prosesnya yang membutuhkan waktu panjang. Setiap tahap dipatok bisa memenuhi 1/3 dari target dari yang dibutuhkan. Pada tahap Renstra I, Purnomo mengaku sudah mencapai target sekitar 40 persen.
Dalam catatan Purnomo, terdapat hal-hal khusus yang perlu dipersiapkan untuk masuk ke dalam Renstra ke II, di antaranya meliputi alutsista, sumber daya manusia, sarana prasarana dan kelembagaan. Beberapa hal spesifik yang dimaksud antara lain Strategic Defence Review yang telah dilakukan sejak 2012, konsep kebijakan penangan konflik sosial, Grand Design Cyber Defence, postur pertahanan militer, serta pemberdayaan wilayah pertahanan dan objek vital nasional.
Purnomo berharap semua program yang telah dirancang dapat ditindaklanjuti oleh pemerintahan Jokowi. Semua program bisa direalisasikan melalui dana yang telah dianggarkan dalam anggaran belanja modal. "Tapi ingat nanti akan ada banyak lagi alutsista yang datang. Jadi belanja barang untuk operation and maintanance cost harus diperbesar," tegasnya.