Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menutup ruang bagi Partai Demokrat untuk bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi-JK. Aksi
walkout mayoritas anggota partai berlambang mercy pada rapat paripurna RUU Pilkada menjadi pemicu kemarahan PDIP.
"Aksi mereka itu final, kita lupakan koalisi," tegas Ketua DPP PDIP Aria Bima kepada CNN Indonesia, Minggu (28/9).
Aria telah meminta Jokowi-JK untuk jangan lagi mengharapkan dukungan politik dari Partai Demokrat dan parpol-parpol pendukung Koalisi Merah Putih (KMP). "Kita sudah capek mengajak kerjasama. Jangan lagi dengan merayu-rayu mereka untuk gabung karena sejak awal orientasi mereka hanya bagi-bagi kursi," ujarnya mengingatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut anggota DPR ini, aksi
walkout Partai Demokrat merupakan skenario KMP yang sudah terbaca sejak awal berdasarkan informasi dari internal KMP. Intinya, PDIP dan parpol pendukung Jokowi-Jk sudah siap menghadapi perlawanan dari KMP di parlemen.
"Bahkan kami sudah siap
head to head dengan PPP dan PAN," ujarnya.
Seperti diketahui, proses panjang pembahasan RUU Pilkada berakhir dengan diputusnya perubahan mekanisme Pilkada, dari langsung olah rakyat menjadi lewat DPRD pada Rapat Paripurna DPR, Jumat dini hari (26/9).
Konstelasi politik berubah drastis ketika Fraksi Partai Demokrat bermanuver dengan memutuskan walkout di saat-saat krusial. Alhasil, kubu pendukung Pilkada langsung kalah telak.