Polisi Jamin Lindungi Identitas Pembisik

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2014 17:02 WIB
Pasca terjadinya pemenggalan seorang petani di Poso, Polri harap warga berani melapor hal-hal mencurigakan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Agus Rianto. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maraknya pergerakan teroris akhir-akhir ini membuat Polri terus melakukan pencegahan agar pergerakannya tidak meluas. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan berbagai informasi yang dilaporkan oleh warga.

"Kami harap warga bisa lebih terbuka dan menginformasikan jika ada aktivitas yang mencurigakan," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, Selasa (7/10). Dia mengungkapkan warga tidak perlu takut untuk melaporkan hal-hal mencurigakan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Polri terkait dengan adanya peristiwa penggorokan seorang petani bernama Fadli, di Poso, sekitar pukul 20.30 WITA, Kamis (18/9). Kala itu sekitar lima orang tak dikenal mendatangi rumah Fadli. Sang istri sempat mempersilahkan kelimanya masuk ke dalam rumah, untuk bertemu suaminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, kelima orang tersebut secara tiba-tiba menyeret Fadli ke luar rumah dan menendang serta mengikat tubuh Fadli. Istri korban yang teriak histeris, langsung diancan oleh salah satu pelaku sambil melarangnya keluar dari rumah. Salah satu dari lima orang itu sempat mengatakan bahwa Fadli layak diperlakukan seperti itu sebagai bayaran karena telah menjadi mata-mata polisi.  Setelah menyeret Fadli keluar dari rumah, kelima pelaku langsung memenggal kepala Fadil

Atas kejadian itu, Agus mengatakan masyarakat harus membedakan informan dengan pelapor. "Orang yang melakukan pelaporan belum tentu informan kami. Kalau informan pasti identitasnya kami sembunyikan dan lindungi," ujar Agus. Melalui kejadian itu, dia mengatakan target Polri kini tidak lagi menemukan para pelaku teror, tetapi mencegah terjadinya aksi teror.

"Saat ini ekspektasi warga terhadap Polri sudah berubah dari menemukan pelaku teror, jadi mencegah terjadinya aksi teror," ujarnya. Maka dari itu, dia menghimbau, masyarakat untuk meringankan peran serta dalam melakukan pencegahan dengan melapor jika ada hal mencurigakan di lingkungannya.

Hingga saat ini pelaku pembunuhan Fadli belum tertangkap. Namun, kelompok Mujahidin Indonesia Timur mengatakan dalam sebuah rilis bahwa mereka pelakunya. "Sudah ada kelompok yang mengaku dan kami terus melakukan pengejaran," ujar Agus.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER