Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pengumuman hasil investigasi kasus bentrok anggota Polri dan anggota TNI di Batam kembali mundur. Padahal Polri sebelumnya mengatakan hasil investigasi akan diumumkan Rabu (8/10) atau setelah acara HUT TNI di Surabaya selesai.
"Sekarang kami menunggu dari pihak TNI saja," ujar juru bicara kepolisian, Inspektur Jenderal Ronny Sompie di Gedung Rupatama Mabes Polri, Kamis (9/10). Dia mengatakan hasil tersebut harus diungkapkan bersama agar tidak terjadi singgungan baru antara dua instansi tersebut.
"Kalau saya hanya ngomong sendiri takutnya akan membuat pihak TNI tersinggung," kata Ronny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Kapolri Jenderal Sutarman menyerahkan hasil tim investigasi kepada Kadiv Humas untuk diumumkan pada masyarakat. "Semua saya serahkan pada Kadiv Humas," ujar Sutarman di Rupatama Mabes Polri, Kamis (9/10).
Ditanya soal apakah tembakan yang dilakukan anggota brimob sudah sesuai SOP atau belum, dia mengatakan tunggu hasil investigasi. Yang pasti Sutarman mengatakan tembakan yang dilakukan anggota brimob bukanlah tembakan langsung. "Tembakan itu rekoset, bukan tembakan langsung," ujarnya.
Kasus tersebut berawal saat satuan kriminal khusus Polda Kepulauan Riau dibantu satuan Brimob Batam akan melakukan penggerebekan aktivitas penimbunan bahan bakar minyak di komplek perumahan di Batam pada Minggu (21/9) malam.
Namun proses tersebut urung terjadi karena mendapat provokasi dari pihak warga setempat. Akhirnya para anggota polisi berniat kembali ke markas dan bertemu anggota TNI di perjalanan pulang.
Disitulah bentrok terjadi hingga ke dekat Mako Brimob Batam. Total ada lima korban luka akibat bentrok tersebut, empat anggota TNI terkena luka tembak dan satu anggota brimob terkena pukulan di wajah.