PEMBUNUHAN WNI

Polri Kirim DNA Orang Tua Korban Mutilasi

CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2014 15:34 WIB
Dugaan pembunuhan dengan cara mutilasi terhadap mayang Prasetyo sedang diselidiki kepolisian Australia. Polri mengirim DNA orang tua korban untuk membantu.
Korban pembunuhan dan mutilasi Mayang Prasetyo. (Dok. Facebook/Mayang Prasetyo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa mutilasi yang dilakukan terhadap Mayang Prasetyo, warga negara Indonesia di Brisbane, membuat Polri turut membantu kepolisian Australia dalam proses penyelidikan. Polri menyebut pihaknya hanya membantu mengirimkan deoxyribonucleic acid (DNA) kedua orang tua korban untuk memastikan profil korban.

"Kami membantu aspek laboratorium, lebih tepatnya membantu mengirimkan DNA orang tua korban ke Australia untuk diteliti," ujar Kapolri Jenderal Sutarman di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Kamis (9/10).

Sutarman mengungkapkan, kepolisian Australia sudah menginformasikan pada Polri untuk memastikan apakah Mayang benar WNI atau bukan. "Maka dari itu kami bantu mengirimkan DNA dari yang bersangkutan," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus dugaan pembunuhan dengan cara mutilasi terungkap Sabtu lalu (4/10). Mayang ditemukan tewas dengan kondisi tubuh telah dimutilasi dan beberapa bagian direbus. Pelaku adalah Marcus P. Volke yang merupakan kekasih Mayang. Marcus juga ditemukan tewas hanya beberapa meter dari apartemen tempat mereka tinggal. Koki di sebuah kapal pesiar internasional itu diduga tewas bunuh diri karena ditemukan sayatan di lehernya.

Kepolisian Australia menemukan sebuah paspor atas nama Febri Ardiansyah, 27 tahun. Paspor diterbitkan di Denpasar, Bali. Paspor tersebut diduga milik Mayang yang merupakan seorang transgender. Hingga kini kepolisian Australia terus melakukan investigasi atas kasus pembunuhan dengan mutilasi tersebut.

Menurut Sutarman, Polri tidak akan mencampuri investigasi tersebut. "Kami menunggu hasil laboratorium dan jika benar maka jenazah Mayang akan dikembalikan ke Indonesia," kata Sutarman.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER