Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi telah mengantongi dua nama kandidat yang lolos tahap seleksi wawancara, Senin (13/10). Juru Bicara Panitia Seleksi Imam Prasodjo menuturkan, dua nama tersebut akan diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk diteruskan ke Dewan Perwakilan Rakyat.
"Hari ini kami akan lihat apakah presiden beri waktu (untuk bertemu) kami," ucap Imam ketika dihubungi CNN Indonesia, Senin (13/10).
Imam menyatakan, panitia akan menggelar rapat untuk membahas pertemuan dengan Presiden. Panitia juga bakal membicarakan apakah kedua kandidat tersebut akan tetap diumumkan ke publik jika pertemuan dengan presiden hari ini gagal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua kandidat tersebut, lanjut Imam, akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR sebelum diputuskan calon terpilih untuk menggantikan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas.
Seleksi wawancara terhadap enam kandidat pimpinan KPK dilangsungkan, Kamis lalu (9/10). Keenam calon adalah mereka yang lolos seleksi profile assessment, yaitu Busyro Muqoddas, Jamin Ginting, I Wayan Sudirta, Ahmad Taufik, Roby Arya Brata, dan Subagio.
Visi misi serta rekam jejak tiap kandidat telah ditanya dalam sesi wawancara oleh panitia dari kalangan profesional dan akademisi. Mereka adalah akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali; Wakil Ketua KPK Periode 2003-2007 Ery Riyana; bekas Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Farouk Muhammad, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM Harkristuti Harkrisnowo; Imam Prasodjo; Jaksa Agung Muda Pidana Khusus R Widyo Pramono; dan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komarudin Hidayat.
Rhenald mengatakan, KPK membutuhkan pimpinan yang memiliki integritas, kapabilitas, komitmen memberantas korupsi, kemampuan hukum yang solid, dan emosi stabil. "Komitmen Pak Busyro dan beberapa orang bagus. Dia tidak ada beban dan tidak ada kasus. Busyro adalah kandidat yang menarik," kata profesor Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut.
Selain Busyro, kandidat lain yang menarik menurut Rhenald adalah Roby Arya Brata, Analis Hukum Internasional UI. "Dia mempunyai pressure yang kuat untuk melakukan perubahan tapi emosinya meledak-ledak. Kami ingin di KPK emosinya stabil," ujarnya.
Saat wawancara digelar, Rhenald sempat mengapresiasi dua nama yang dinilai memiliki emosi stabil, yakni Busyro Muqoddas dan Ahmad Taufik. Busyro adalah komisioner KPK sementara Ahmad adalah mantan wartawan. "Ahmad Taufik besar di lapangan. Dia problemnya selama jadi wartawan, juga melakukan hal-hal yang tidak tertulis, jadi lawyer. Itu jadi catatan kami," katanya.
Selain Ahmad, Rhenald juga mengomentari kandidat lainnya. "Jamin Ginting dan Subagio, kami baca hasil psikotesnya clear. Subagio, tahu dari dalam celahnya dimana, jam terbang juga masih muda," katanya.