BENTROK TNI-POLISI

Tim Investigasi Paparkan Soal Bentrokan Batam

CNN Indonesia
Selasa, 14 Okt 2014 13:19 WIB
TNI akui ada anggotanya yang menjaga lokasi penampungan BBM itu. Namun, tentara mengaku anggotanya tak mengetahui status lokasi itu ilegal.
Ilustrasi bentrok TNI polri. (CNN Indonesia/Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim investigasi gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) paparkan sejumlah temuan ihwal bentrokan oknum kedua lembaga negara tersebut yang terjadi di komplek perumahan di Batam, Kepulauan Riau, Minggu malam (21/9).

"Memang ada anggota TNI yang bertugas sebagai pengamanan di lokasi BBM tersebut, yaitu batalion 134. Tapi mereka tidak tahu kalau itu ilegal," ucap Kepala Pusat Penerangan TNI Fuad Basya saat konferensi pers di Media Center Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Jakarta, Selasa (14/10).

Ketidaktahuan tersebut lantas menyebabkan miskoordinasi antara anggota TNI yang menjaga dan pihak kepolisian dibantu oleh satuan Brimob yang akan melakukan penggrebekan. "Saat penggerebekan ada keramaian, ada dua oknum TNI kisruh. Aparat Polri coba meninggalkan, tapi kemudian ada tembakan dan tidak sengaja pantulan peluru kena anggota TNI," ucapnya. Berdasar rilis yang diterima, dua anggota TNI tersebut adalah Ari Kusdiyanto dan Ari Sulistyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama berselang, ia bercerita, anggota TNI lainnya datang ke markas Brimob dengan tujuan menanyakan penembakan anggota Brimob kepada TNI. Mereka adalah Praka Eka Basri, Pratu Ces Budiman, dan Pratu Renaldi Helmi. Keempatnya bertemu dengan sedikitnya 13 orang anggota Brimob. Anggota Brimob tersebut diantaranya Bripda Dimas Dwiguna, Bharada Syamsuk Bahri, dan Bharada Rogot Sinaga. "Merasa ada tentara yang nyerang, maka (Brimob) mukul klonengan. Jadi Siaga," kata Fuad melanjutkan detil peristiwa.

Sejurus kemudian, setelah apel, anggota Brimob bersiaga dengan membawa senjata. Tembakan pun tak dielakkan. "Ada penembakan ke atas, tapi dua anggota lainnya yang kena. Kemudian ada perwira yang datang, jadi sudah selesai," ujar Fuad. Dua anggota TNI tersebut yakni Eka Basri dan seorang lainnya yang menyusul, Eko Saputra, menjadi korban.

Atas tindakan tersebut, tim invetigasi menetapkan salah seorang anggota Brimob yakni AKBP Oxy Yuda menjadi tersangka penembakan. "Setelah ini maka satuan bergerak langsung diproses, nanti akan muncul saksi internal dan eksternal," ucap Fuad.

Menambahkan keterangan Fuad, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan situasi di tempat kejadian perkara yakni Batam tekah aman. "Situasi di Batam dan Kepulauan Riau sudah kondusif, bahkan sebelum tim investigasi turun. Kehadiran tim juga memperkuat situasi kemanan dan ketertiban masyarakat," ujar Ronny saat jumpa pers.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER