Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat selama 16 tahun terakhir angka kekerasan terhadap perempuan masih tinggi. Hal tersebut menjadi catatan khusus atas upaya berbagai pihak memberikan perlindungan terhadap perempuan.
"Sebanyak 35 perempuan Indonesia masih mengalami kekerasan setiap hari," kata Yuniyanti Chuzaifah selaku ketua Komnas Perempuan melalui pernyataan yang diterima CNN Indonesia, Rabu (16/10). Pernyataan tersebut dikeluarkan dalam rangka perayaan 16 Tahun Komnas Perempuan yang berlangsung pada Rabu ini. Acara perayaan tersebut mengambil tema 'Merawat Bangsa Bersama Komnas Perempuan Hapuskan Kekerasan Terhadap Perempuan'.
Berdasarkan surat pernyataan tersebut, Yuniyanti mengatakan selain persoalan kekerasan terhadap perempuan, banyak hal lain yang mestinya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Persoalan tersebut, dia menambahkan, antara lain kebijakan diskriminatif pada perempuan atas nama moralitas dan agama, tingginya angka kematian ibu dan anak, perkawinan terhadap anak perempuan, serta kekerasan seksual yang masih mendominasi ruang privat dan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski persoalan terhadap perempuan masih banyak, Indonesia, katanya, memiliki pencapaian atas perlindungan terhadap perempuan. Yuniyanti mengatakan lahirnya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) merupakan salah satu pencapaian terbesar terhadap upaya proteksi terhadap perempuan. Selain UU tersebut, ada juga UU lainnya, seperti UU Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, UU Administrasi Kependudukan untuk melindungi penduduk yang rentan terhadap diskriminasi.
"Kami berharap terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019 bisa memastikan terwujudnya komitmen negara yang bersih dari tindakan pelanggaran hak asasi manusia, khususnya perempuan," kata dia. "Serta memberikan perhatian khusus bagi kelompok masyarakat yang termarjinalkan."
Sementara itu, Andy Yentriyani, selaku komisioner Komnas Perempuan mengatakan untuk merayakan ulang tahunnya, Komnas Perempuan mengadakan rangkaian acara pada Rabu ini, termasuk di antaranya peluncuran sejumlah buku serta diskusi terbatas mengenai perlindungan perempuan yang dihadiri oleh tokoh penting dan pakar yang peduli isu perempuan. Pada malam perayaan nanti, mantan Presiden RI BJ Habibie akan datang dan menandatangani prasasti memorialisasi Komnas Perempuan. Acara akan ditutup dengan pidato dari Rashida Manjoo selaku pelapor khusus untuk Persatuan Bangsa-Bangsa untuk kekerasan atas perempuan.