SELEKSI PIMPINAN KPK

Nama Busyro dan Roby Disetujui Presiden

CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2014 14:05 WIB
Busyro Muqoddas dan Roby Arya Brata adalah dua nama kandidat yang lolos seleksi dan akan mengisi posisi pimpinan lembaga antikorupsi. 
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengikuti seleksi wawancara terbuka, di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (9/10). Seleksi tersebut untuk memilih dua orang calon yang untuk kemudian diajukan ke DPR untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas dan Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet Roby Arya Brata adalah dua nama kandidat yang akan mengisi posisi pimpinan lembaga antikorupsi. Keduanya lolos seleksi wawancara atau tahap akhir oleh Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

"Kami serahkan nama Pak Busyro dan Pak Roby ke Presiden hari ini," kata Ketua Panitia Amir Syamsuddin ketika dihubungi CNN Indonesia, Kamis (16/10).

Menurut Amir, kedua nama ini telah melalui seleksi ketat yang independen dan transparan. Bahkan proses wawancara dilakukan secara terbuka sehingga publik dapat memberikan penilaian terhadap keenam kandidat yang mengikuti seleksi wawancara. "Dua nama itu akan diserahkan ke DPR, dan DPR akan pilih satu," ujar Amir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amir menjelaskan, karena masa tugas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berakhir pada 20 Oktober mendatang, satu nama kandidat terpilih akan disahkan oleh Presiden periode 2014-2019. "Pemerintahan mendatang yang akan melanjutkan proses seleksi dan pemilihan pimpinan KPK ini," tuturnya.

Busyro dan Roby terpilih dari enam kandidat yang mengikuti seleksi tahap wawancara. Keempat kandidat lain yang gugur yaitu dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Jamin Ginting, Anggota DPD periode 2009-2014 I Wayan Sudirta, mantan jurnalis sekaligus pengacara Ahmad Taufik, dan pegawai Biro Perencanaan Anggaran KPK Subagio.

Saat mengikuti proses wawancara, Busyro menawarkan fokus pemberantasan korupsi pada sejumlah sektor pembangunan di antaranya pengelolaan bidang ekonomi, minyak dan gas bumi, mineral, batubara, dan sektor pangan. "Sejauh ini juga kami telah melakukan konsep pencegahan dan penindakan korupsi bebasis integratif. Kami menangkap pejabat terkait, dan memperbaiki juga sistemnya," kata BUsyro dalam wawancara oleh panitia seleksi, 9 Oktober lalu.

Sementara itu, Roby Arya Brata saat seleksi wawancara di hari yang sama dengan Busyro menyatakan, dirinya akan fokus pada pencegahan korupsi jika terpilih sebagai pengganti Busyro yang saat ini juga masih menjabat Wakil Ketua KPK. Menurut Arya, keberhasilan KPK dapat dilihat jika tidak ada lagi orang yang ditangkap karena kedapatan korupsi. "Kalau tidak ada yang ditangkap, berarti tidak ada lagi koruptor," ujar Roby.

Roby juga menyebut aktivitas penindakan lembaga antikorupsi itu hanya membuang biaya. Bagi Roby, pendekatan pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan pendekatan pencegahan. "Saya mengkiritk KPK, sudah lama itu seperti mengepel lantai yang kotor dan tidak menutup gentengnya," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER