KABINET JOKOWI

Jokowi Belum Dalami soal Staf Kepresidenan

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 13:42 WIB
Kantor Staf Kepresidenan diperkirakan akan berisi orang-orang kepercayaan Jokowi yang kompeten secara politik dan administratif.
Kabinet Kerja telah dilantik, namun Jokowi berencana menambah satu posisi baru, yakni Kepala Staf Kepresidenan (Reuters/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo belum terlalu dalam membahas pembentukan lembaga baru yang ia rencanakan, Kantor Staf Kepresidenan. Lembaga ini, menurut mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto, akan terbentuk pada Februari 2015.

“Belum dibahas,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno usai serah terima jabatan dengan pendahulunya, Djoko Suyanto, di Kementerian Polhukam, Jakarta, Selasa (28/10).

Sementara Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan Jokowi belum menunjuk Kepala Staf Kepresidenan. “Masih belum,” ujar Rektor UGM itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait sistem kepegawaian di Istana, kata Pratikno, Jokowi ingin melakukan penyederhanaan dan efisiensi pekerjaan.

Pengamat politik Saiful Mujani menilai Kantor Staf Kepresidenan akan digunakan Jokowi untuk menjadi poros penghubung antara pemerintah dengan lembaga-lembaga negara di luar pemerintah seperti Dewan Perwakilan Rakyat. Staf Kepresidenan nantinya bisa ditugaskan untuk bernegosiasi terkait program-program yang butuh persetujuan lembaga nonpemerintah.

Bila lembaga seperti itu yang dikehendaki Jokowi, maka Kepala Staf Kepresidenan harus diisi oleh tokoh senior yang dihormati dan berpengaruh, sebab lembaga yang ia pimpin mempunyai fungsi administratif dan politis.

“Kepala Staf Kepresidenan sekelas Pak Luhut (Binsar Panjaitan) itu cocok. Dia pernah menjadi menteri dan juga jenderal bintang empat. Dari semua orang yang dekat dengan Jokowi, yang punya kemampuan seperti itu (politik dan administratif), ya beliau,” ujar Saiful.

Sementara pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan Kantor Staf Kepresidenan kemungkinan akan seperti dapur kepresidenan yang berfungsi untuk memberi pertimbangan kepada presiden. Lembaga ini akan diiisi bukan hanya oleh kepercayaan Jokowi, melainkan para ahli yang kompeten.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER