Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan menganggap saat ini sudah tidak ada lagi tembok pemisah antara kubu Koalisi Merah Putih atau kubu Prabowo dengan Koalisi Indonesia Hebat yang merupakan kubu Jokowi.
Politikus Partai Amanat Nasional ini mencoba menepis kekhawatiran pihak kubu PDI Perjuangan terkait perebutan kursi pimpinan komisi-komisi di parlemen. Taufik mengatakan sejak Joko Widodo dilantik menjadi Presiden dan terjadi pertemuan hangat dengan Prabowo, Hatta Rajasa, dan Aburizal Bakrie, itu artinya Jokowi sudah menjadi presiden bagi semua. (Baca:
DPR Terbelah, Percuma Prabowo-Jokowi Bertemu)
“Presiden yang harus kita dukung manakala perannya itu menyentuh aspek kerja untuk rakyat,” kata Taufik kepada pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik, yang partainya menjadi penyokong Koalisi Merah Putih lantas mencontohkan hubungan baik antara parlemen dan presiden yang sudah terwujud. “Sudah kami lakukan tahap pertama ada rapat konsultasi, kami diundang oleh presiden di Istana terkait nomenklatur,” katanya.
Dalam pertemuan di Istana itu, ujar Taufik, sudah terjadi kehangatan dan sebenarnya tidak ada sekat-sekat lagi. “Dan saya sampaikan juga di antara pimpinan (DPR) pun telah sepakat kita sudah tidak dalam konteks berbicara ini KIH atau KMP. Selesai sudah,” tutur dia.
Hanya masalahnya, Taufik meneruskan, pihaknya juga ingin didukung untuk segera bekerja karena DPR sudah satu bulan dilantik. Jadi harapannya adalah segala hal yang sudah dibicarakan dan diputuskan di DPR hendaknya menjadi jalan keluar yang terbaik. “Kami tetap dengan payung koridor, tata tertib, dan UU,” ujar Taufik.
Suhu politik di DPR sejak tiga hari lalu memanas terkait dengan rapat paripurna pengesahan pimpinan komisi-komisi yang hasilnya dikuasai oleh kubu Koalisi Merah Putih. Poros PDIP memprotes keras dengan mengambil langkah mosi tidak percaya dan membuat pimpinan DPR tandingan serta meminta Presiden Jokowi menerbitkan Perppu MD3.