Jakarta, CNN Indonesia -- Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan baru saja secara aklamasi menetapkan Djan Faridz sebagai Ketua Umum partai. Ahmad Yani, calon Ketua Umum lainnya, merasa tidak dianggap dan menilai Muktamar ini lebih buruk ketimbang yang sebelumnya.
"Ini sangat tidak demokratis ya, menurut saya jauh lebih buruk dibandingkan dengan yang di Surabaya," kata Ahmad sambil meninggalkan ruangan setelah Muktamar menetapkan Djan sebagai Ketum.
Ahmad Yani mengaku tidak terima dengan keputusan ini. "Mana mungkin bisa teruma, saya tidak diberi kesempatan buat bertempur."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertarungan masih panjang," ujarnya.
Partai Kabah saat ini terbelah antara kubu Suryadharma Ali dan Emron Pangkapi plus Romahurmuziy. Dalam Muktamar PPP yang diselenggarakan kubu Wakil Ketua Umum Emron, Kamis (16/10) di Surabaya, Jawa Timur, Romahurmuziy ditetapkan menjadi calon tunggal ketua umum.
Sementara kubu Ketua Umum Suryadharma Ali menyatakan Muktamar PPP digelar pada 23 Oktober 2014 di Jakarta. Terkait dualisme kepengurusan di partai berlambang Kabah itu, Kemenkum HAM memutuskan bahwa PPP yang di bawah kepemimpinan Romy adalah yang sah.