Tersangka Penghina Jokowi Wajib Lapor

Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi memberlakukan wajib lapor kepada M Arsyad alias MA, tersangka penghina Presiden Joko Widodo. Wajib lapor dikenakan kepada MA selama proses penyidikan dilakukan di Badan Reserse Kriminal Polri.

"Wajib lapor minimal dua hari sepekan. Bisa juga dia dipanggil khusus oleh penyidik," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Senin (3/11).

Bukan hanya wajib lapor, MA juga diwajibkan untuk tidak melarikan diri dan tidak menghilangkan alat bukti. MA mendekam di Rumah Tahanan Bareskrim Polri selama 10 hari sejak 24 Oktober lalu. Dia diduga menghina Jokowi melalui jejaring sosial Facebook setelah memposting video porno berisi adegan hubungan badan dua orang yang wajahnya diubah menjadi wajah Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.

Perbuatan MA dilaporkan kuasa hukum Jokowi, Henry Yosodiningrat pada 27 Juli 2014. Senin pagi (3/11) MA diantar empat orang penyidik ke rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur dan disambut keluarga dan tetangganya. Sebelum penahanannya ditangguhkan, orang tua MA, Mursida dan suaminya, mendatangi Istana Negara untuk meminta maaf kepada Jokowi.

Meski Jokowi telah memaafkan MA, proses hukum tetap berjalan. MA dijerat dengan Pasal 29 UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Kepada CNN Indonesia, MA mengaku akan langsung kembali bekerja besok, Selasa (4/11). Dia akan bertemu terlebih dahulu dengan pemilik bisnis sate tempat dia bekerja sebelum ditahan. "Nanti mau bertemu Pak Haji dulu. Mau langsung kerja besok, karena sekarang masih tidak enak badan," kata MA.