Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Husein Abdullah menyampaikan, jika mahasiswa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) artinya mereka menolak upaya perbaikan sektor pendidikan.
"Pak JK sendiri sampaikan kepada para rektor, agar tetap dilakukan sosialisasi yang terukur tentang upaya atau rencana pengalihan subsidi dari konsumtif ke produktif. Juga harus disampaikan bahwa pengalihan ini fungsinya untuk sektor pendidikan juga," kata Husein usai pertemuan JK dengan enam rektor dari universitas-universitas di Makassar, Kamis (13/11).
Menurut Husein, jika ada kisruh terkait kenaikan harga BBM, sama dengan dengan ribut melawan upaya pemerintah dalam memperbaiki pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu saja intinya. Tentu saja mereka diminta agar berdemo dengan tidak anarki dan pengamanan bekerja sesuai aturan yang digariskan," tutur Husein.
Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu sepakat dengan apa yang dikatakan JK. Sebagai tindak lanjut, ia akan langsung menyampaikan perkataan JK kepada seluruh mahasiswanya setibanya di Makassar.
"Kami akan menyampaikan pada mahasiswa bahwa kebijakan kenaikan BBM adalah proses yang kebijakannya sedemikian rupa, yang dampaknya perbaikan sektor pendidikan dan infrastruktur," tutur Dwia.
"Jadi memberi pencerahan pada mahasiswa, bukan persoalan menolak atau menerima," kata Dwia menambahkan.