TAWURAN PELAJAR

Menteri Imbau Orangtua Awasi Akun Medsos Anak

CNN Indonesia
Jumat, 14 Nov 2014 19:59 WIB
Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan mengimbau kepada para orangtua untuk mengawasi media sosial anak- anak mereka.
Erlita Hidayat (36), orang tua Andi Audi Pratama (16) usai pertemuannya dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/11). (CNN Indonesia/ Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan mengimbau kepada para orangtua untuk mengawasi media sosial anak- anak mereka. Hal ini disampaikan Anies menyusul insiden tewasnya siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 109, Andi Audi Permana, akibat tawuran pelajar yang bermula dari tindakan saling ejek di akun media sosial twitter.

“Sebagai bentuk pencegahannya, orangtua yang ada di rumah mesti bisa mendidik anak-anak mereka termasuk mengelola gadget,” kata Anies ditemui di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat sore (14/11).

Audi tewas pada Jumat pekan lalu dalam perkelahian antar siswa SMAN 109 dan SMA 60 Jakarta. Audi yang saat itu mengenakan sandal dan pakaian rumah terjatuh akibat kepeleset dan mendapatkan bacokan yang berujung pada kematian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies mengatakan solusi dari insiden saling ejek di media sosial yang berujung tawuran pelajar itu bukan dengan penghentian akun medsosnya. Cara yang paling efektif adalah mengelola emosi anak-anak remaja dengan menyalurkan pada kegiatan yang positif.


“Bukan media sosialnya yang dihentikan karena itu tempat mengekspresikan pikiran,” kata dia.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan akan memberlakukan peraturan manajemen sekolah.

Peraturan itu akan mengatur tidak hanya tentang tata cara mengajar guru kepada siswa melainkan juga memastikan agar siswa di sekolah tersebut tidak ikut dalam organisasi yang mendorong pada kegiatan destruktif.  “Kami akan terus mengupayakan pembubaran organisasi siswa di luar sekolah yang menimbulkan potensi perkelahian antar siswa,” kata Lasro menegaskan.

Tak hanya itu, Lasro juga menyampaikan bagi siswa yang ketahuan terlibat dalam tawuran pelajar tidak akan diperbolehkan bersekolah di sekolah negeri di Jakarta. “Pak Ahok sudah memerintahkan itu. Untuk sekolah swasta kami masih pertimbangkan, “ kata dia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER