Jakarta, CNN Indonesia -- Peringatan dini tsunami akibat gempa bumi kekuatan 7,3 skala richter di Maluku Utara pada Sabtu (15/11) memang sudah dicabut oleh BMKG. Namun, pemerintah daerah telah menyiapkan jalur evakuasi dan titik pengungsian apabila terjadi gempa susulan dan kembali berpotensi tsunami.
"Saat ini kondisi sudah aman. Sementara belum ada laporan kerusakan tetapi tim masih menyisiri daerah pedalaman," kata Norlis Kepala Sub Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat, Maluku Utara, saat dihubungi CNN Indonesia.
Meski demikian, Norlis mengatakan saat ini pihaknya telah mengimbau kepada pemerintah desa untuk mengantisipasi adanya gempa susulan yang mungkim saja terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbauan untuk siaga evakuasi terutama ditujukan kepada pemerintah desa yang berada di wilayah pesisir. Norlis mengatakan telah meminta mereka untuk segera memantau kondisi laut jikalau terjadi gempa susulan lagi.
"Kami juga minta pemerintah desa untuk segera evakuasi warga pesisir ke daerah lebih tinggi atau lapangan apabila terjadi gempa susulan. Jangan sampai menunggu adanya tsunami," kata dia.
Norlis menjelaskan pada saat terjadinya gempa, pihaknya segera turun ke wilayah pesisir di kabupaten Loloda, Halmahera Barat. Dia mengatakan warga saat itu berhamburan keluar rumah karena panik.
"Memang tadi ada gempa terasa sekali di Manado tapi sampai sekarang di kabupaten kota tidak terlihat gejala tsunami," kata Kepala BPBD Sulut Noldy.
Sementara itu, kondisi di Sulawesi Utara juga terpantau aman. Pihak BPBD Sulawesi Utara mengatakan hingga saat ini belum tercatat kerusakan akibat gempa yang berkoordinat di lautan Halmahera.