AGENDA JOKOWI

Seskab: Banyak Negara Ingin Berinvestasi

CNN Indonesia
Minggu, 16 Nov 2014 22:54 WIB
Presiden Joko Widodo tiba di Jakarta setelah kunjungan luar negeri pertamanya, dan mengaku membawa beberapa kabar baik untuk perkembangan Indonesia ke depan.
Presiden Joko Widodo tiba di Jakarta setelah kunjungan luar negeri pertamanya, dan mengaku membawa beberapa kabar baik untuk perkembangan Indonesia ke depan. (CNN Indonesia/Arie Riswandy)
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo kembali ke tanah air setelah lawatan luar negeri pertamanya ke Tiongkok, Myanmar, dan Australia sejak pelantikannya pada 20 Oktober silam.

Jokowi, melalui Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, mengklaim lawatannya itu membawa segudang kabar baik untuk perekonomian Indonesia.
 
"Relatif banyak (Negara yang tertarik berinvestasi). Kami mengadakan pertemuan bilateral dengan lebih dari sepuluh negara yang masing-masing memberikan tawaran nyata," ujar Andi Widjajanto di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (16/11). 
"Terakhir itu dengan Turki. Sebelumnya dengan Perancis juga seperti itu. Hasilnya akan dirangkum Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, dan Menteri Keuangan. Rangkumannya akan diberikan Senin (17/11) besok."
Andi melanjutkan, dalam kunjungan tersebut, Jokowi menekankan kemungkinan membuka area investasi seluas-luasnya pada sektor maritim, perkeretaapian, dan pembangkit listrik. "Presiden tidak ingin investasi masuk di dalam bidang eksplorasi sumber daya alam," ujar Andi.
Menurut putra Theo Syafei tersebut, hal ini sesuai dengan produk undang-undang yang menyebutkan sumber daya alam Indonesia haruslah diolah dahulu sebelum memasuki pasar dunia. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan harga jual.
Selain itu, dalam forum APEC di Beijing, Jokowi berhasil memikat investor yang berujung penandatanganan sebuah Memorandum of Understanding (MOU) yang bersifat business to business (B2B).

Menteri Perdagangan Rahmat Gobel sendiri sudah melaporkan ada 12 kesepakatan yang bisa langsung diterapkan.
Di perhentian terakhirnya di Brisbane, Australia, presiden ketujuh Indonesia tersebut menekankan komitmen Indonesia melakukan pembenahan sektor ekonomi yang akan memudahkan perizinan bagi para investor.
"Seperti one stop service, pengurusan perizinan, dan reformasi struktural seperti revolusi mental birokrasi," ujar Andi. Andi melanjutkan, komitmen tersebut mendapat apresiasi Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri Tony Abbott.
Abbott, lanjut Andi, juga bertanya bagaimana Indonesia berani merancang one stop service dengan pemotongan tahapan birokrasi untuk perizinan. "Karena di Australia susah sekali," kata Andi menutup.
Hasil lawatan ini akan segera digarap para pembantu Jokowi di Kabinet Kerja, Senin (17/11) besok pukul 13.00 WIB. Rangkuman kunjungan ketiga negara tersebut akan dijabarkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER